Minggu, 05 April 2020

Resume pelajaran bapak Munif Chotib



Jumat, 3 April 2020

 Seminar Pendidikan Bersama Munif Chatib | SMK Syubbanul Wathon
 https://www.google.com/search?q=Foto+MUnif+Chatib

'Menulis  moment spesial saat mengajar'
Bapak Munif Chotib adalah penulis buku best seller diantaranya : 'Sekolahnya Manusia , 'Gurunya Manusia', orangtuanya manusia dan masih banyak lagi. Beliau adalah pembicara nasional yang sangat berpengalaman. 
Beliau menjelaskan tentang momen spesial yang pasti dialamai oleh para guru dan siswanya dalam videonya yang berdurasi 13 menit. Kemudian Sebelum masuk materi kami disajikan sebuah bacaan 80 menit dikelas neraka.

Makna momen spesial 
Momen spesial adalah kejadian khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa baik di dalam maupun diluar kelas. Momen spesial ini mempunyai potensi untuk masuk kepada memori jangka panjang yang tak terlupakan seumur hidup, bisa meliputi banyak hal. Dalam contoh ini disebutkan perubahan besar yang meliputi :
1. Perubahan motivasi (semula tidak berminat menjadi berminat atau sebaliknya)
2. Perubahan kemampuan (semula tidak mampu menjadi mampu atau sebaliknya)
3. Perubahan sikap (semula tidak rajin menjadi rajin atau sebaliknya).

Sebagai guru kita harus peka di dalam mengajar. Bisa saja kita mendapatai momen spesial itu pada saat kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Setiap tahapan proses belajar mempunyai peluang terjadinya momen spesial. Minimal dapat satu momen spesial , maka dapat dijadikan bahan tulisan.
Alasan mengapa momen spesial harus ditulis, yaitu:
1.      Pembaca akan mengingatnya seumur hidup karena momen spesial itu masuk memori jangka panjang
2.      Potensi menjadi tulisan yang dibaca, dikenang, dibagi, dan tdicari.
3.      Mudah ditulis dengan artikel bebas, tidak ketat aturan artikel ilmiah.

Langkah-langkah menulis momen spesial
Momen spesial bisa terjadi tiba-tiba atau kita rencanakan dalam proses pembelajaran itu. Untuk mengabadikannya menjadi sebuah tulisan, maka kita perlu membuat sekestsa dalam mendesainnya. Langkah-langkah (desain) menulis  momen pesial menurut Bapak Munif Chatib adalah:

  • Langkah pertama dan yang terpenting adalah kita mempunyai frase momen spesial. Biasanya kalimat ini  ditulis secara langsung di HP ketika terjadi momen spesial. Setelah itu, malam hari  ditulis ulang kalimat/frase tersebut di Word.
  • Kedua dari pokok pikiran atau bahan tulisan tersebut, saya menulis secara bebas. sementara saya kesampingkan aturan-aturan ejaan. karena itu seperti yg sudah saya share, terkadang bentuknya seperti cerita, terkadang seperti informasi saja. Perasaan bebas menulis inilah yg membantu kita untuk lancar menuangkan pokok pikiran.
  • Ketiga, barulah kita edit pelan-pelan. makin banyak kita lakukan ini, nanti editingnya makin sedikit.

Momen spesial ini adakalanya bisa kita langsung tuliskan atau kadang kita menyimpannya dan kemudian menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Dan ini juga dikemukakan oleh beberapa peserta kegiatan menulis gelomang 8 termasuk juga sang moderator omWijayakusuma.
Untuk selanjutnya terjadi tanya jawab yang antusia antara pesertadan dan Munif. Beliau dengan sabar dan teliti menjawabb semua pertanyaan yang kami kirimkan lewat moderator. Dialog tanya jawab tersebut disarikan sebagai berikut:
Pertanyaan dari pak supyanto adalah dari 5 momen yang masuk memori jangka panjang, mana yang paling mudah untuk kita tulis?
Utk Pak Supyanto, sebenarnya bukan mana yg paling mudah untuk ditulis, tapi mana kejadian yg sedang terjadi pd saat itu, saat terjadinya momen spesial. Kesimpuannya semua bisa kita tulis, tergantung kejadiannya. Terkadang satu kejadian, kalau kita analisa bisa mewakili beberapa poin dari momen yg bisa masuk long term memory

Pertanyaan dari pak danu yogyakarta :
Bagaimana cara mengajar sederhana ttpi siswa dapat memahami dan dapat memperhatikan dengan jelas akurat dan cepat?
Utk pak Rahmat: Kalau saya, mengajar itu yg terpenting ada pada awalnya, pendahuluannya. Harus keren. saya biasa sebut apersepsi. Jika apersepsi berhasil, biasanya siswa tertarik utk belajar, sehingga kemungkinan besar paham. Yg kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan ttg hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan akhir itu penting dan itu yg 80% teratat di otak siswa kita. Ketiga baru memilih metode yg student center learning. Metoe ini tempatnya di tengah. Seperti itu.

Pertanyaan utani andarini gunung kidul Yogyakarta :
Apakah boleh kalo suka duka dalam mengajar itu ditulis dalam blog dan terkesan curhat?
Utk bu Utami: boleh-boleh saja, tapi harus ditutup dengan kesimpulan yg jelas atau semacam pernyataan kepada pembacanya. Hal ini berupa pesan moral atau info apa yg ingin dibagi oleh penulis.

Pertanyaan dari Pak Waryanto
Pak, selama ini saya dilabel sbg guru killer. Bagaimana mengubahnya menjadi momen spesial positif?
Harus dibedakan antara guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras. Ciri2nya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Perayalah zaman sekarang, siswa kita butuh guru yg tegas. Kedisiplinan yg diterapkan oleh guru tegas akan menjadi unsur siswa suka kepada gurunya.

Menurut Pak Munif ada 3 cara sederhana mejadi guru tegas yaitu: 
1.    Kita menjadi gurunya, orang yg memberikan ilmu.
2.    Kita menjadi orantuanya, kita memberikan nasihat-nasihat. 
3.    Kita menjadi sahabat siswa, dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya. Hanya yg perlu diperhatikan adalah waktu kapan kita harus jadi guru, orangtua, dan sahabat siswa2 kita.

Pertanyaan dari Mr.Bams SMP Taruna Bakti Bandung
Saya sangat kagum dengan cara bapak menyampaikan materi malam ini. Videonya keren bangets. Saya pernah membaca buku-buku bapak, salah satunya dalah Sekolahnya Manusia. Disana bapak menjelaskan tentang melesatkan potensi peserta didik . Nah adakah kaitan antara tulisan yang kita buat dengan potensi peserta didik ? 
Utk Mr. Bams Bandung: Jika kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan dengan potensi kecerdasan setiap siswa. terkadang dari momen spesial ini, siswa yg sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas. Akhirnya kita bersyukur bahwa sebenarnya tidak ada siswa yg bodoh.

Pertanyaan dari Suharto MTSN 5 Jakarta
Assalamualaikum, pertama saya ucapkan Alhamdulillah, bisa bercakap langsung dengan bapak. Saya sedikitnya banyak belajar dari 4 empat buku pertama si manusia. Saya pernah meminta kepada wakil kurikulum untuk membina siswa kelas yg guru saja malas untuk mengajar. Saya punya pengalaman kelas itu saya berikan motivasi terus tujuan saya membangun kesadaran diri. Saya tahu siswa itu lemah dalam belajar. Kedua , sekarang saya tdk mengajari teori yg ada dibuku. Saya ajarkan bagaimana siswa aktif diskusi, mencari, bertanya dan berani mengeluarkan pendapat. Bagaimana menurut bapak. Mksh pak...
Utk Pak Suharto Jakarta: Saya setuju dg pendapat bapak. Terkadang kita punya asumsi yg salah, yaitu ketika kita mengajar, kita anggap siswa kita belajar. Padahal belum tentu. Namun jika siswa kita aktif, ramai, dg berbagai metode yg berpusat pd siswa, seperti diskusi, dll, percayalah, siswa kita belajar.
Pertanyaan demi pertanyaanpesrta mengalir begitu cepat melalui om Jay sebagai moderator, Sungguh cekatan beliau dalam menampung semua spirasi dari pesrta.
“Om Jay maaf kalau ada anak yang super bandel kalau kita ajar tidak nurut hanya mengganggu temannya. Tetapi ikut belajar cuma ganggu dan usil saja. Kalau diingatkan marah dan bilang mesti bu Pri begitu aku terus yang dimarahi. Padahal memang dia bandel. Ke semua guru. Mengerjakan tetapi usil. Tapi kalau diluar kelas pasti mencari saya , menegur dll. Bagaimana caranya ? Pernah diberi materi karena lampu mati dikelas kita pindah ke  teras Mushalla malah tiduran. Dan saya memang tidak pernah / tidak bisa menegur dengan kasar. Kalau melihat anak rasanya selalu iba. Kalau dimarahi atau ditegur agak keras dia menunduk saya ikut sedih. Mohon sarannya”. Begitu kata Ibu Prihariyani Semarang
Banyak juga peserta yang mula sadar betapa pentingnya menuliskan momen penting ini diantaranya adalah:
“”aya baru sadar ternyata banyak momen spesial dengan murid-murid saya yang terlewat begitu saja. Murid nakal tentu saja ada karena memang demikianlah sifat di usia mereka. Tapi saat nakalnya berubah menjadi suatu bakat yang bisa membanggakan saya dan orang tuanya itu adalah suatu hal yang luar biasa. Murid yang pendiam dan pemalu pasti ada. Namun ketika diamnya berganti menjadi tarian dan lagu adalah hal yang hebat. Dan banyak momen lain yang hampir saya lupa yang akhirnya teringat kembali malam ini”
“Terima kasih pak Munif Chatib atas kuliah singkatnya malam ini”, ujar salah satu peserta
“Setelah membaca pengalaman proses pembelajaran pa munif, saya menjadi terinspirasi untuk menceritakan pengalaman pribadi selama mengajar, tetapi karena siswa dan kelas yang saya ajar banyak dan bervariasi membuat bingung untuk memulai. Kira kira ada triknya tidak supaya kita tidak bingung mau nulis yang mana dulu, karena banyak pengalaman belajar bersama siswa yang mengesankan, kalau ada mohon bagi trik2nya. Terima kasih”
“Assalamualaikum. Mendengar penjelasan pak Munif tentang menulis moment spesial,  sangat sangat terkesan banget ditambah membaca salah satu tulisan beliau, jadi ikut terbawa dengan suasana didalam kelas tersebut. Saya yakin, semua teman teman guru pasti pernah menemukan moment moment spesial tersebut. Semoga makin membakar semangat untuk menulis”.  Tulis Ibu Yuyun Dwi Mulyani
Assalamualaikum, mohonn masukannya bagi guru2 yang kesulitan untuk memberikan apersepsi dan memotivasi siswa pada kegiatan pendahuluan
Pak Munif kemudian melanjtkan menjawab pertanyaan dari Bu Nani  “sikap kita yang bijak terhadap teman2 guru yg tidak kreatif, atau tdk mendukung usaha kita utk kreatif, seprti kebiasaan menulis dan lain-lain sebenarnya sederhana. Yaitu selalu share kepada mereka karya kita, meskipun itu hanya 2 lembar artikel. Lalu sampaikan pertanyaan, kapan ya bisa dibalas juga dengan menunjukkan karya guru tersebut. jangan bosan2 menunjukkan atau share karya2 kita.
Untuk Ibu Wafa: “Ya, siswa kita memang beragam. anak yg over acting, biasanya ingin diperhatikan. Menurut saya kita harus perhatikan anak tsb sesuai porsinya. Terkadang dengan membagi perhatian kita kepada teman2nya yg lain, akan membuat siswa yg bersangkutan sadar ttg makna porsi perhatian tersebut:
Saya pun kemudian berusaha berinteraksi dengan pak munif dengan menanyakan “Lebih mudah mana pendokumentasian moment psesial itu. Lewat rekaman atau tulisan. bisakah momen spesial itu kita ciptakan?
“Bagaimana cara memunculkan perasaan peka terhadap momen spesial, orang seperti saya merasa datar2 saja dalam mengajar, mungkin bagi sebagian guru menemukan banyak momen spesial”. Disusul pertanyaan dari bu Fenti Indraiastuti
Assalamualaikum, saya punya pengalaman dengan anak didik yang begitu dekat, ketika saya berulang tahun dia hadiahkan sebuah foto yang sedang bersamanya, lalu dia letakan bingkai itu di meja kerja saya. Namun hal itu membuat siswa lain cemburu. Bagaimana cara saya menyikapi hal ini? Saya Eni. R dari Banten
Izin tanya Pak Munif, apakah kita boleh menulis nama asli siswa dan memuat foto mereka dalam tulisan kita tentang momen spesial saat mengajar ? (Terutama siswa yang dicap sebagai "Trouble maker"). tere ntt
Jawaban pak Munif Untuk bu Priharyani Semarang: “Percayalah maind set kita harus kita tata dulu bahwa TIDAK ADA ANAK YG NAKAL, YG ADA ADALAH ANAK YG KEBUTUHANNYA BELUM TERPENUHI. Jika kita sudah sepakat dg paradigma ini, maka kita akan fokus kebutuhan apakah yg belum terpenuhi dari anak tsb. ketika kita melakukan pnedekatan utk cari tahu kebutuhan yg belum terpenuhi, maka si anak bandel itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata diperhatikan. dan gurunya berusaha utk membantunya. Seperti dalam artikel yg saya share di kuiah grup ini”
Bertanya: pada saat mengajar dari pendahuluan sampai penutup, di saat dilakukan pembelajaran jarak jauh, bagaimana cara mencari atau merekam momen spesial pada siswa, krn kita tdk secara langsung bertatap muka, mhn penjelasan, terima kasih. Mudafiatun Lumajang
Masih banyal lagi pertanyaan tentang memanfaatkan momen spesial untuk dijadikan sebagai bahan tulisan yang menrik
Munif chatib: Maaf saya akhiri dulu ya sebab sudah cukup larut. Terima kasih atas antusiasnya. Pak Chatib Munif mengakhiri materi tepat pukul 21.27 WIB
Al Hmadulillah saya bangga bisa menerima ilmu dari orang hebat seperti beliau. Semoga Beliau sehat selalu dan dapat mendedikasikan ilmunya bagi perkembnagan pendidikan di Indonesia.a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar