Rabu, 06 Maret 2024

Jangan berhenti menjadi orang baik

 




Sebagai makhluk sosial kita tentunya tidak bisa  hidup sendiri, perlu adanya interaksi antar sesama. Kita hidup perlu bantuan orang lain, nasihat orang lain, dan sebagainya. Maka dari, itu kita harus melakukan kebaikan untuk orang lain meski orang tersebut tidak melakukannya. Bahkan ketika mereka melakukan hal yang buruk. Memang ada beberapa permasalahan mengenai perilaku orang lain terhadap diri kita yang  kurang menyenangkan. Hal itu membuat kita enggan untuk membantunya ketika dia memerlukan bantuan. Namun, perilaku tersebut bukanlah perilaku seorang muslim, karena muslim yang baik tentu tidak akan membiarkan saudaranya menderita. Perilaku seseorang yang buruk memang membuat kesal, biasanya kita melakukan hal yang sama terhadap orang tersebut dalam artian kita tidak membalasnya dengan perilaku yang baik. Namun, meski orang lain berbuat semana-mena, kita harus tetap membalasnya dengan kebaikan. Hal ini dijelaskan dalam hadits:

وَطِّنُوا أنفُسَكُم إن أحسَنَ النَّاسُ أَن تُحسِنُوا وَإِن أَسَاءُوا فَلاَ تُظلِمُوا

“Mantapkanlah diri kalian! Jika orang lain berbuat baik maka balas kebaikan juga, dan jika mereka berbuat jahat maka janganlah kalian berlaku dzalim.” ( HR Imam Tirmidzi)

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits diatas, maka kita harus tetap berbuat baik meski orang tersebut melakukan perbuatan buruk terhadap diri kita. Jika kita membalasnya dengan perilaku yang sama, maka kita tidak lain termasuk orang yang sama dengannya.

Imam Syafi’i mengatakan:

إنك لاتقدر أن ترضي الناس كلهم، فأصلح ما بينك وبين الله، ولاتبال بالناس

Yang artinya :

“Sesungguhnya engkau tidak akan mampu membuat semua manusia senang, maka perbaikilah hubungan antara diri kita dengan Allah, dan jangan pedulikan apa kata manusia.”

Sebagai manusia kita tidak bisa memprediksi atau mengatur perilaku orang lain terhadap diri kita. Rasulullah SAW yang merupakan manusia paling mulia selalu rendah hati, berbuat baik kepada semua orang tetap ada yang berlaku semena-mena kepadanya. Hal  itu tentunya patut kita contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Denagn begtu, kita akan menjadi pribadi yangrendah hati dan suka menolong.

Hadirin Rahimakumullah

Pada dasarnya segala yang kita lakukan itu untuk diri kita sendiri bukan untuk orang lain, sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ

Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berarti) kebaikan itu untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri”. (Q.S Al-Isra : 7).

Jadi intinya sebagai manusia yang baik tetaplah berbuat baik kepada orang lain, meski orang tersebut tidak memperlakukan hal baik kepada kita. Jangan pernah surut untuk berbuat baik dan menjadi orang baik. kita tentu pernah merasa kesal ketika niat baik kita  malah disambut buruk oleh orang lain. Kita Pernah merasa sedih saat kebaikan tak dihargai sama sekali. Ya.. itulah hidup. Kadang berjalan tak sesuai dengan harapan. Ada realitas yang harus kita terima meski itu pahit.  Tidak semua niat baik kita akan disambut dengan baik oleh orang lain. Tak semua kebaikan kita akan dibalas dengan kebaikan yang sama. Bahkan senyuman kita bisa jadi dibalas dengan tatapan sinis. Namun, berbuat baik tak harus selalu dikaitkan dengan penilaian orang lain.

Perlakukan semua orang dengan sopan dan baik, bukan karena mereka baik, tapi karena Anda memang baik.” – Roy T. Bennett, Cahaya di Hati

Berbuat baiklah karena semata-mata kita memang orang baik. Tak harus menunggu balasan kebaikan yang sama. Tak perlu mengharapkan pujian atau balasan besar. Kita berbuat baik karena kita memang ingin menebarkan kebaikan. Bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan kebaikan yang sama. Karena apa? Karena Berbuat Baik adalah Sebuah Laku Hidup yang Bisa Menghadirkan Ketenangan

Jika kita memiliki kebaikan di hati, maka dia akan melahirkan tindakan kebaikan untuk menyentuh hati orang lain ke mana pun dan dimanapun  kita berada. Entah itu dilakukan secara acak atau direncanakan. Kebaikan menjadi cara hidup. Kita hidup di dunia ini hanya sementara. Karena sifatnya yang sementara itu, maka kita pun perlu memilih laku hidup yang tepat. Salah satunya adalah dengan berbuat baik di situasi apa pun, kapan pun, dan di mana pun. Berbuat baik bisa mendatangkan ketenangan dan kenyamanan untuk hidup diri sendiri. Tak perlu mencemaskan atau mengkhawatirkan penilaian orang lain, sebab tidak semua orang perlu paham akan situasimu.

"Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." ( Ali Bin Abi Thalib).

Hadirin rahimakumullah

Kebaikan dan keburukan merupakan dua perilaku yang sangat bertentangan satu sama lain. Kadang suatu kehidupan ada yang dominan kebaikannya ada juga yang dominan keburukannya. Begitupun kehidupan yang ada di masyarakat, ada yang baik ada juga yang buruk.  Meski semua manusia memiliki kebaikan dan keburukan, akan tetapi lebih dominan yang mana ia berperilaku. Karena memang hidup tidak selalu berbanding lurus dengan firman Allah swt dan ajaran Rasulullah saw.  Itulah kenapa di muka bumi selalu diutus seorang Rasul dari satu generasi ke generasi lainnya, karena tidak semua manusia berprinsip dan berperilaku sesuai firman Allah dan ajaran Rasul-Nya. Atau bisa dikatakan menyimpang dan memiliki perangai yang buruk. Rasulullah saw saja, seorang Nabi, yang hidupnya dijaga dari dosa (ma’sum) serta tidak pernah dzalim terhadap keluarga, tetangganya dan teman-temannya, tetap memiliki pembenci dan penentang, tetap dimusuhi, apalagi umatnya yang sekarang, yang jelas-jelas tidak ma’sum sering melakukan kesalahan baik di sengaja ataupun tidak.  Terkadang, kita ini ragu untuk berbuat baik kepada sesama manusia karena masih memiliki perasaan untung dan rugi. Padahal kebaikan jika tidak bersinar waktu itu juga, maka akan bersinar suatu hari nanti. Seperti Rasulullah saw yang mendakwahkan Islam di sekitar Jazirah Arab kala itu, dengan semangat dan sungguh-sungguh, maka buah dari dakwahnya yakni Islam hampir tersebar di seluruh penjuru dunia saat ini.

Hadirin Rahimakumullah

Tidak jarang terjadi di masyarakat, banyak kiai atau ustaz atau apalagi manusia awam yang minder untuk berdakwah dan mengingatkan kebaikan kepada orang lain, karena mungkin anaknya, istrinya, dan saudaranya masih ada yang menyimpang dan bermaksiat juga. Ketika kiai berdakwah, mengingatkan anak atau orang lain yang tidak shalat atau mabuk, kadang jawaban dari tetangga juga sangat menusuk, ngapain ngurusin anak orang, kalau anaknya atau keluarganya sendiri juga ahli maksiat. Jika mental kiai tersebut sangat lemah, dia akan berhenti berdakwah hingga akhir hayatnya.

Padahal yang dicontohkan oleh Rasulullah tidak begitu, dakwah tetaplah dakwah, dan menebarkan kebaikan tidak pandang bulu. Jika kita membaca sejarah Nabi Muhammad ketika berdakwah, apakah semua keluarganya mengikuti Nabi? Jawabannya tidak. Karena masih ada pamannya, Abu Jahal dan istrinya yang menentang keponakannya. Ada juga pamannya yang lain, Abu Thalib, meski tidak memusuhi Nabi, akan tetapi enggan masuk Islam. Bahkan anak dan isteri nabi nuh juga menjadi penentang dakwah nabi nuh.

Kita tidak boleh berhenti berdakwah dan pesimis dengan takdir, karena jiwa dan hati manusia selalu berubah-ubah. Hari ini membangkang, besok sadar, hari ini ahli maksiat, bulan esoknya menjadi ahli ibadah. Itulah rahasia Allah yang tidak akan pernah bisa terbaca oleh manusia. Mari menjelang puasa rmadha ini kita lakukan dan kumpulkan perbuatan-perbuatan baik, untuk bekal kehidupan kita nanti

Kamis, 29 Februari 2024

Barakah

 

Sesungguhnya hal yang utama dan terpenting yang diharapkan oleh seorang muslim untuk dirinya, keluarganya, dan saudara-saudaranya sesama muslim adalah keberkahan. Berkah pada diri pribadi. Berkah pada harta. Berkah pada anak dan istri. Inilah harapan yang besar yang diidam-idamkan. Keberkahan yang dapat mengangkat kedudukan seseorang di dunia dan akhirat. Harus kita pahami ibadallah, bahwa keberkahan adalah karunia Allah bagi siapa yang Dia kehendaki. Di tangan-Nya lah ketentuan itu. allah ﷻ berfirman,

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS:Faathir | Ayat: 2).

Keberkahan adalah pemberian Allah. Oleh karena itu, Dia berfirman kepada Nabi Isa ‘alaihissalam,

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ

“dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada.” (QS:Maryam | Ayat: 31).

Ayat ini sebagai dalil bahwa keberkahan itu berasal dari Allah. Tidak akan mendapatkannya kecuali orang-orang yang Allah ﷻ beri. Dan tidak akan diberi kecuali dengan menaati-Nya dan mengikuti apa yang Dia ridhai. Keberkahan turun kepada seseorang sesuai kadar ketaatan-Nya kepada Allah. Penjagaan seseorang terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Hadirin rahhimakumullah.

Barakah adalah kebaikan yang banyak (khairun katsir) atau membawa kebaikan pada diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Barkah Berasal daripada kata bahasa arab “ba-ra-ka” yang bermakna ianya penambahan, kebahagiaan dan tumbuh. Barakah adalah kebaikan, nikmat dan selalu bertambah, dengan disertai sifat tetap dan isitiqamahnya kebaikan tersebut, samaada pada ilmu, harta, keluarga, masa maupun yang lainnya. Semisal kita mendoakan kebarakahan kepada orang lain atau guru kita, bererti kita mendoakan agar rezeki, umur, ilmu guru kita bertambah baik. Dalam Quran kata barakah terdapat dalam 31 ayat yang tersebar ke dalam 24 surah. Ini menunjukkan akan pentingnya makna barakah dan aplikasinya barakah dalam kehidupan kita. Kebarakahan dapat diperolehi secara individu maupun institusi, dalam hal ini akan diterangkan makna barakah dalam sebuah institusi. Semua itu dibentuk sejak dini dalam sebuah pendidikan yang menitik tekankan pada keimanan, ketakwaan dan akhlak, sehingga manfaatnya dirasakan oleh orang banyak. Adapun makna barakah dalam al-Qur‟an diartikan dengan bertambahnya kebaikan, kenikmatan, dan kebahagiaan. Kata barakah dalam al-Qur‟an menunjukkan kebesaran Allah swt sebagai Tuhan pencipta alam semesta sekaligus sebagai pengatur segala aspek kehidupan yang ada di dalamnya.

Hadirin Rahimakumullah

Perlu diketahui bahwa barokah itu milik Allah Ta’ala. Statusnya sebagaimana rezeki dan hidayah dan yang semacam itu. Allah memberikanya kepada siapa yang Allah kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Allah kehendaki. Semua itu sesuai dengan hikmah-Nya dan pengaturan-Nya. Oleh karenanya, jangan pernah meminta barokah kecuali kepada Allah Ta’ala semata. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala dalam surat Hud: 48,

قِيلَ يَا نُوحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلَيْكَ وَعَلَىٰ أُمَمٍ مِمَّنْ مَعَكَ

Difirmankan: “Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan dalam Shahih Al-Bukhari no. 3579 Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda, وَالبَرَكَةُ مِنَ اللَّهِ”…   Dan barokah itu dari Allah.”

Dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa pengadaan barokah itu berasal dari Allah Ta’ala semata. Ini tidak menghalangi untuk mengambil sebab-sebab yang bisa dipakai sebagai sarana untuk mendapatkan barokah serta menjauhkan dari sebab-sebab yang bisa menghilangkan barokah. Karena Allah juga mengisayaratkan dalam al Qur’an Bhawa barakah itu bisa terletak pada beberapa tempat.

1. Tempat ; Allah Ta’ala terkadang memberkahi sebagian tempat dan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat yang diberkahi. Allah memberkahi Masjidil Aqsha dan sekitarnya.

2. Waktu;  Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberkahi sebagian waktu dan menjadikannya sebagai waktu yang diberkahi seperti lailatul qadr.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Ad-Dukhan: 3

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.

3. Air hujan; Allah Ta’ala berfirman,

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam [Qaf: 9]

Ar Raghib al Ashfahaniy mengatakan,

البَرَكَةُ: ثُبُوتُ الخَيرِ الإِلَهِيّ فِي الشَّيءِ

“Berkah itu tetapnya kebaikan ilahi pada sesuatu.”[3]

Keberkahan ini jika turun pada sesuatu yang sedikit, niscaya akan membanyakkannya dan jika turun pada sesuatu yang banyak, niscaya akan membuatnya bermanfaat.

Hadirin yang berbahagia lalu bagaimana cara kita mendapatkan keberkahan dari Allah? Dari penjelasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan Bahwa

1.      barakah bias didapat dengan selalu berada dalam jamaah al-Barakatu ma'al jamaah (barakah turun bersama jamaah). Seperti halnya diutarakan Rasulullah. Seperti menjanjikan keutamaan shalat berjamaah 27 kali lipat dibandingkan dengan shalat sendirian. Karena di dalam shalat berjamaah ada imam dan makmum yang niat, gerakan, dan bacaan doanya sama. Bersatunya ikatan yang kokoh dalam sebuah jamaah, baik dalam rumah tangga, lembaga pendidikan, kelompok atau organisasi, bangsa dan sebagainya, Allah akan mendatangkan barakah.

2.      Iman dan Takwa Kepada Allah. Sebagaimana Allah twerangkan dalam surat al-a’raf ayat 97 diatas. Kalau kita beriman dan bertakwa, dan lanjutannya adalah walakin kadzabu

3.      Bangun pagi-pagi. Untuk emnjempu barakah, maka kita sebagai seorang muslim sudah disiapkan saranan ya oleh Allah. Kita bnagun pada pagi hari untuk melaksanakan salat subuh dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.

بُورِكَ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

“Diberkahi untuk umatku di waktu pagi mereka.”

للَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” [Hadits riwayat Ahmad]

Senin, 25 Januari 2021

Privacy Policy Heri Production Studio

Heri Production Studio built the Wallpaper ultraman app as a Free app. This SERVICE is provided by Heri Production Studio at no cost and is intended for use as is.

This page is used to inform visitors regarding my policies with the collection, use, and disclosure of Personal Information if anyone decided to use my Service.

If you choose to use my Service, then you agree to the collection and use of information in relation to this policy. The Personal Information that I collect is used for providing and improving the Service. I will not use or share your information with anyone except as described in this Privacy Policy.

The terms used in this Privacy Policy have the same meanings as in our Terms and Conditions, which is accessible at Tebak Nama Buah Buahan unless otherwise defined in this Privacy Policy.

Information Collection and Use

For a better experience, while using our Service, I may require you to provide us with certain personally identifiable information. The information that I request will be retained on your device and is not collected by me in any way.

The app does use third party services that may collect information used to identify you.

Link to privacy policy of third party service providers used by the app

Log Data

I want to inform you that whenever you use my Service, in a case of an error in the app I collect data and information (through third party products) on your phone called Log Data. This Log Data may include information such as your device Internet Protocol (“IP”) address, device name, operating system version, the configuration of the app when utilizing my Service, the time and date of your use of the Service, and other statistics.

Cookies

Cookies are files with a small amount of data that are commonly used as anonymous unique identifiers. These are sent to your browser from the websites that you visit and are stored on your device's internal memory.

This Service does not use these “cookies” explicitly. However, the app may use third party code and libraries that use “cookies” to collect information and improve their services. You have the option to either accept or refuse these cookies and know when a cookie is being sent to your device. If you choose to refuse our cookies, you may not be able to use some portions of this Service.

Service Providers

I may employ third-party companies and individuals due to the following reasons:

  • To facilitate our Service;
  • To provide the Service on our behalf;
  • To perform Service-related services; or
  • To assist us in analyzing how our Service is used.

I want to inform users of this Service that these third parties have access to your Personal Information. The reason is to perform the tasks assigned to them on our behalf. However, they are obligated not to disclose or use the information for any other purpose.

Security

I value your trust in providing us your Personal Information, thus we are striving to use commercially acceptable means of protecting it. But remember that no method of transmission over the internet, or method of electronic storage is 100% secure and reliable, and I cannot guarantee its absolute security.

Links to Other Sites

This Service may contain links to other sites. If you click on a third-party link, you will be directed to that site. Note that these external sites are not operated by me. Therefore, I strongly advise you to review the Privacy Policy of these websites. I have no control over and assume no responsibility for the content, privacy policies, or practices of any third-party sites or services.

Children’s Privacy

These Services do not address anyone under the age of 13. I do not knowingly collect personally identifiable information from children under 13. In the case I discover that a child under 13 has provided me with personal information, I immediately delete this from our servers. If you are a parent or guardian and you are aware that your child has provided us with personal information, please contact me so that I will be able to do necessary actions.

Changes to This Privacy Policy

I may update our Privacy Policy from time to time. Thus, you are advised to review this page periodically for any changes. I will notify you of any changes by posting the new Privacy Policy on this page.

This policy is effective as of 2021-01-22

Rabu, 11 November 2020

Berharap Mendapat Ilmu Gratis

Berharap Mendapat Ilmu Gratis

Perasaanku bercampur aduk, ketika ada lembaga training yang menawarkan pelatihan gratis berbasis online. Info ini saya dapat dari grup Online Class Grapho XXI yang diposting oleh master Farid Wajdi Consultan. Dengan segala kepenasaranku akupun segera mendaftar dengan sayarat-sayarat yang telah ditentukan. Tentunya gratis. hanya berbagi informasi saja dengan orang lain. untuk tahap ini akau lolos dan menjadi calon pserta penerima besaiswa yang  bernilai puluhan juta rupaiah ini. 

Tahap selanjutnya masuk dalam sebuah ruang diskusi yang sudah dibuat oleh penyelenggara. kami harus menunggu beberapa saat agar kuota kuliah trainer gratis ini mencapai kuota yang telah ditentukan. Kami menunggu info dari admin. Tak berselang lama hanya setelangah hari saja kuota sudah terpenuhi. Pastilah, gratis dengan materi yang sangat bagus sekali. Adminpun membagikan persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti perkuliahan ini. 

Dalam persayaratan yang dibagikan kami hanya diminta untuk membayar Rp 100.000 untuk mendapat materi yang seabrek dan penuh manfaat dari mental building, hypnotheraphy, islamic Hipnotheraphy dan NLP, prenting, sampai Even organizer skill dan masih banyak lagi yang lainnya. Luar biasa. 

Untuk membuktikan bahwa kami serius untuk mengikuti perkuliaha ini, pihak penyelenggara mensyaratkan kepada kami untuk memberikan garansi berupa deposit uang sebesar Rp 500.000. Lagi-lagi ini hanya untuk membuktikan bahwa kami serius untuk mengikuti perkuliahan ini. Karena uang deposit ini akan dikembalikan kapaad kami setelah kami dinyatakan lulus.

Tidak hanya itu, setelah kami lulus maka kami akan dibimbing untuk menjadi trainer nasional bahkan go international. Banyak sudah lulusan dari program ini yang menjadi trainer, motovator dan da'i. 

Semoga para trainer diberi kesehatan dan keberkahan ilmunya. Dan semoga saya bisa diberi rizki yang luas dan barakah serta mengikuti perkuliahan ini. Aamiiin  

Senin, 02 November 2020

Tugas guru bukan memberi tugas

Tugas guru bukan memberi tugas



Masa pandemi ini memang ujian terberat bagi orangtua peserta didik dan juga guru. Pembelajaran yang dilakukan dengan cara daring menguras tenaga dan pikiran orang tua peserta didik dan guru. Selain itu sarana prasarana dan juga biaya adalah kendala yang tidak bisa terelakkan lagi. Belum lagi secara psikologis para orang tua dan guru, yang sebagian belum siap untuk menghadapi kegaiatn pembelajaran yang dilakukan dengan cara jarak jauh. 

Banyak orangtua yang protes kepada guru. Enak menjadi guru dimasa pandemi ini haya memberi tugas saja. Semua bimbingan dan pembelajaran dilakukan oleh orang tua di rumah. Guru hanya cukup mengirimkan tugas-tugas lewat grup WA kelas. Dalam sehari tugas yang harusnya dikerjakan oleh tiga orang guru, tapi diserahkan hanya kepada satu orang tua saja. (Kebanyakannya ibu. Karena ayah harus bekerja). Guru A membuat tugas hafalkan bacaan surat-surat pendek. Guru B hafalkan lagu Peramah dan sopan. Guru C buat video tentang macam-macam gerak lokomotor. Materi dapat di download di Youtube. Serahkan tugas maksimal jam 9 malam. Guru sama sekali tidak memberi bimbingan kepada peserta didiknya. Sungguh malang orangtua yang menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan yang mempunyai guru seperti ini. Sehingga, tidak jarang orang tua kemudian datang ke Sekolah dan menumpahkan uneg-unegnya. Dia marah-marah dan mengatakan bahwa" Ngapain saya sekolahkan anak dan bayar SPP kalau semua proses pembelajaran diserahkan kepada orang tua. Guru mengajar untuk satu mata pelajaran, lah orang tua disuruh untuk mengajar semua mata pelajaran. Terus dimana letak tanggung jawab guru? Ngasih tugas lewat WA?"

Suatu hal yang wajar di masa adaptasi kebiasaan baru -- yang awalnya oleh pemerintah disebut dengan new normal -- dimana semua lini kehidupan berusaha menyelaraskan diri dengan keaadan yang terjadi. Pasti akan terjadi kesulitan-kesulitan yang menyertainya. Termasuk juga didunia pendidikan. Ketidak siapan lembaga pendidikan untuk menyediakan sarana dan prasarana menjadi alasan para guru untuk tidak tidak melaksanakan pembelajaran on line yang semestinya. Tidak tersedianya internet, mahalnya membeli akun meeting online juga menjadi senjata ampuh untuk beralasan. Belum lagi dengan ketidak siapan guru dalam memberikan pembelajaran on line.

Dalam masa pandemi yang masih  menjangkit di negeri tercinta ini, model pembelajaran berbasis digital telah dimaksimalkan secara masif hampir diseluruh Indonesia.Harus diakui bahwa model ini juga  terbilang belum secara menyeluruh menjangkau lapisan sosial bawah yang ada di masyarakat. Karena pada dasarnya model pembelajaran ini juga mempunyai syarat yang harus di penuhi yakni akses terhadap informasi digital. Untuk itu jika ditinjau dari akses terhadap teknologi digital, tidak semua peserta didik mempunyai akses yang sama. Menurut Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Whisnu Triwibowo menilai perkuliahan online berpotensi memicu ketimpangan sosial yang berdampak pada kualitas pembelajaran mahasiswa.  Hal ini dikarenakan ketersediaan infrastruktur digital yang belum merata, Indonesia saat ini belum menyediakan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), prasyarat utama untuk pembelajaran jarak jauh, yang memadai dan meluas untuk seluruh warganya. Selain itu, status sosio-ekonomi juga mempengaruhi tingkat kompetensi dan literasi dalam menggunakan TIK, ketika dosen atau mahasiswa yang gagap teknologi tidak akan mampu mengelola pembelajaran. Keterkaitan erat antara kesenjangan sosial, ketersediaan akses, dan keterampilan digital saling mempengaruhi kualitas PJJ dan membuat kesenjangan digital menjadi masalah multidimensi. 

Setali dua uang, pembelajarn online yang dilakukan oleh guru-guru sekolah dari SD sampai SMA, juga mengalami hal yang sama. Ketidak merataan infrastruktur disetiap daerah membuat guru-guru harus memeras otak agar pembelajaran berjalan dengan baik. Belum lagi sebagian guru anak dan oramg tua yang gagap teknologi, menyebabkan pembelajaran hanya berjalan satu arah. Guru hanya memberi tugas. Orang tua dan peserta didik harus berjibaku unyuk menyesaikan tugas-tugas yang dikirim oleh guru-gurunya. Hanya sebatas itu proses pembelajarn yang terjadi sekarang.

Untuk memperbaiki kedaan ini, maka wajib bagi sekolah swasta yang barbayar untuk menyediakan infrastrukstur yang memadai dan melatih guru-gurunya untuk dapat menggunakan teknologi dan menguasai metode pembelajaran jarak jauh. Yayasan sebagai pihak yang bertangung jawab dalam menjalankan roda pendidikan swasta, harus memberikan nilai tambah lebih dibanding dengan sekolah-sekolah negeri yang mendapat support penuh dari pemerintah. Bila yayasan sudah memberikan fasilitas yeng memadai, maka kewajiban guru-guru untuk menambah ilmu bagaimana cara agar proses pembelajaran jarak jauh lebih menarik. Guru harus mengembangkan kompetensi paedagogiknya untuk menjadikan pembelajran lebih menarik dan bermanfaat bagi peserta didiknya.  Banyak pelatihan-pelatihan online, baik yang gratis maupun berbayar, mengajak guru-guru untuk lebih kteratif dalam memberikan pelajaran. Disana diberikan ilmu bagaimana membuat media pembelajaran dan alat peraga pembelajaran. Bagaimana membuat video yang bagus, slide share yang menarik dan memberikan pembalaran tatap muka secara online. 

Semoga para guru dapat meningkatkan kompetensi dan para orang tua dapat memahami dan membantu guru untuk mendidik anak-anak dimasa pandemi ini. kerjasama yang baik dari guru dan orang tua akan membuat pembelajarn lebih menyenangkan bagi anak. Ingat tugas guru bukan memberi tugas.




Jumat, 12 Juni 2020

Menerbitkan Buku Lewat Menulis Jurnal Perjaanan Guru. 

Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1 Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor Antropologi di Universitas Negeri  Jakarta (UNJ). Dalam waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.

Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.

Beliau memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan. Berdasarkan pengalamannya bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Disana beliau bersama rekan-rekan terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya. Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.
terdapat beberapa kendala:

1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4. Ejaan yang (belum) disempurnakan

Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini? Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun. Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh kesabaran dari para relawan. Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan. Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya
Berikut contoh-contohnya



Nah buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media.
Ini murni diangkat dari  pengalaman-pengalaman mereka



Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku yang di atas.
Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain. Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Berikut contohnya


Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.Ada yang di kepulauan. Ada yang di hutan dan pegunungan, dan ada yang di pelosok kampung. Pernah ada guru muda kami yang meninggal dalam tugas di penempatan. Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis pada buku di atas (warna coklat). Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI. Jamilah Sampara Award

Hampir semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis? Kami punya cara yang unik. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.  Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.Ini mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang menulis cerita harian di group ini...

Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati. Macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis. Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca.Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis.
Ini melatih kepekaan literasi mereka. Makanya kita adal bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan. Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel.

Nah,  yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Kalau boleh jujur, sebetulnya dari zaman dahulu pemerintah kita sdh sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke sekolah-sekolah marjinal. Namun sayang. Masih banyak guru yang belum termotivasi untuk membacanya. Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah. Banyak buku masih terplastik rapi di dalam dus-dus

Bagi yang ingin mendapatkan buku-buku koleksi dompet dhuafa, saat ini buku-bukunya sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses. Berikut linknya. EduAction e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020⁣. ⁣Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus. Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia⁣
⁣Sila unduh dan donasi di :⁣ http://etahfizh.org/ebook⁣

Kami juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/⁣⁣ EduAction #AkuKamuAksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia⁣. #eBook#ebooks #Eduaction #Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR⁣

Ini contoh buku-buku yang kita release waktu akhir Ramadhan kemarin.
Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru. Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI:  www.sekolahguruindonesia.net

Oleh karenanya belia menngajurkan kepada guru untuk mewajibkan diri menulis buku. Bisa PTK
Bisa Jurnal Penelitian.Bisa Cerpen atau Puisi. Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.

Kalau saya senengannya corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya. Kalau menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian.. sepi Sepanjang pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel. Saran saya, untuk para guru yang senang menulis buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual.

Sebagai misal, kalau di SGI, kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan. Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya  dibagikan (gratis) buat para guru2 lain. Jadi gampang laku, karena gratis.

Kesimpulan

  1. Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.
  2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.
  3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".



Kamis, 11 Juni 2020

Menulis Jurnal Perjalanan Guru

Menerbitkan Buku Lewat Menulis Jurnal Perjaanan Guru. 

Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1 Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor Antropologi di Universitas Negeri  Jakarta (UNJ). Dalam waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.

Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.

Beliau memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan. Berdasarkan pengalamannya bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Disana beliau bersama rekan-rekan terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya. Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.
terdapat beberapa kendala:

1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4. Ejaan yang (belum) disempurnakan

Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini? Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif. Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun. Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh kesabaran dari para relawan. Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan. Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya
Berikut contoh-contohnya



Nah buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media.
Ini murni diangkat dari  pengalaman-pengalaman mereka



Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku yang di atas.
Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain. Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Berikut contohnya


Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.Ada yang di kepulauan. Ada yang di hutan dan pegunungan, dan ada yang di pelosok kampung. Pernah ada guru muda kami yang meninggal dalam tugas di penempatan. Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis pada buku di atas (warna coklat). Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI. Jamilah Sampara Award

Hampir semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis? Kami punya cara yang unik. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.  Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.Ini mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang menulis cerita harian di group ini...

Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati. Macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis. Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca.Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis.
Ini melatih kepekaan literasi mereka. Makanya kita adal bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan. Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel.

Nah,  yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Kalau boleh jujur, sebetulnya dari zaman dahulu pemerintah kita sdh sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke sekolah-sekolah marjinal. Namun sayang. Masih banyak guru yang belum termotivasi untuk membacanya. Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah. Banyak buku masih terplastik rapi di dalam dus-dus

Bagi yang ingin mendapatkan buku-buku koleksi dompet dhuafa, saat ini buku-bukunya sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses. Berikut linknya. EduAction e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020⁣. ⁣Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus. Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia⁣
⁣Sila unduh dan donasi di :⁣ http://etahfizh.org/ebook⁣

Kami juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/⁣⁣ EduAction #AkuKamuAksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia⁣. #eBook#ebooks #Eduaction #Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR⁣

Ini contoh buku-buku yang kita release waktu akhir Ramadhan kemarin.
Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru. Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI:  www.sekolahguruindonesia.net

Oleh karenanya belia menngajurkan kepada guru untuk mewajibkan diri menulis buku. Bisa PTK
Bisa Jurnal Penelitian.Bisa Cerpen atau Puisi. Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.

Kalau saya senengannya corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya. Kalau menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian.. sepi Sepanjang pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel. Saran saya, untuk para guru yang senang menulis buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual.

Sebagai misal, kalau di SGI, kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan. Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya  dibagikan (gratis) buat para guru2 lain. Jadi gampang laku, karena gratis.

Kesimpulan

  1. Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.
  2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.
  3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".



Menjadi Guru Idola

Anda Kurang Percaya Diri Ketika Mengajar? 
Cobalah Mengajar Gaya Motivator Aris Ahad Jaya



Aris Ahmad Jaya adalah seorang motivator character building dan juga trainer serta coach sekolah-sekolah unggul Indonesia. Momentum saat ini di mana anak-anak kita sedang belajar dirumah, guru pun seharusnya belajar kembali tentang bagaimana memiliki seni menyampaikan, memiliki seni untuk dicintai dirindukan oleh anak didiknya sehingga pembelajaran  menjadi menarik.

Pola mengajar gaya motivator atau MGM insya Allah dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang mampu menarik, dan menyenangkan, dirindukan, dan menginspirasi serta menjadikan anak didik mencintai kita .





A.Niat guru

Berdasarkan niat guru dibagi dua yaitu:
Pertama guru betulan yaitu guru yang memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik. Dia ingin mengajar dan memang ingin menjadi guru. Guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan. Guru yang memiliki energi untuk mengajar, bertemu dengan pesrta didik, mengeluarkan keilmuannya kepada anak didiknya.  Guru betulan memang guru yang diidamkan oleh setiap pesrta didiknya.

Kedua  guru kebetulan yaitu guru yang memang tidak sengaja untuk menjadi guru. Hal ini bisa disebakan oleh situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Contoh kebetulan ada lowongan menjadi pengajar, maka dia menjadi guru. Kebetulan lulus dari universitas dan sambil menunggu pekerjaan maka dia melamar menjadi guru dan kebetulan diterima. Makanya akhirnya menjadi guru. Atau kebetulan orang tuanya punya yayasan, dan dia diminta untuk menjadi guru di yayasan orang tuanya, sehingga mau tidak mau harus melanjutkan impian orang tua. Semuanya serba kebetulan.

Eiits, tapi jangan berprasangka buruk dulu kepada guru kebetulan ini. Karena kadang-kadang guru kebetulan pun akan menjadi guru betulan. Hal ini disebabkan oleh bebrapa hal yaitu:

  • Ketika dia mau belajar, mau mengerti bahwa ini bagian dari sebuah proses yang   harus dihadapi
  • Menjalani  kegiatan belajar mengajar dengan sungguh-sungguh karena dia   menyadari bahwa ini bagian dari sebuah proses baik yang harus dijalankan
  • Menerima profesi sebagai seorang guru, sebagai bagian dari sebuah pilihan serta  mau memberi pembelajaran dengan baik, menyenangkan,
  • Menginspirasi anak didiknya untuk mencintai ilmu yang disampaikan

Dari sini, maka diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya guru betulan maupun guru kebetulan mempuanyai peluang yang sama. Dia akan meraskan manisnya buah jerih payahnya dalam proses pembelajaran. Semua akan merasakan hal yang sama ketika guru betulan dan guru kebetulan mencintai profesinya. Apa artinya guru betulan, namun tidak mau belajar, menyampaikan materi asal-asalan dan menyesali pilihan hidupnya? Lalu bagaiman cara menjadi guru yang dicintai, dirindukan, dan akhirnya kehadirannya ditunggu anak didiknya?

B.  Tipe guru

Tipe guru berdasarkan kinerja yaitu dibagi menjadi tiga tipe guru yaitu:
Pertama adalah nyasar yaitu guru yang tidak punya tujuan dan arah. Dia guru yang menyesatkan. Peserta didik bisa membencinya karena kehadirannya tidak diharpakan. Mereka meresa bahwa proses pembelajaran begitu lambat,  menyebalkan dan mejenuhkan

Kedua adalah guru bayar yaitu guru yang eneginya hanya terkait dengan finansial. Dia bekerja karena digaji, fiansial yang diperoleh. Energinya akan sangat terkait dengan  masalah keuangan. Guru seperti ini tidak konsisten. Ketika tanggal muda dia bersemangat, wajahnya cerah, dan antusias. Kenapa? Kerena diawal bulan dia mendapatkan gaji, sertifikasi dan tunjangan lainnya. Dompetnya mesih penuh dengan materi duniawi. Namun tidak jarang juga dia kehilangan semangatnya. Mukanya menyedihkan. Dia merasa bahwa menjadi guru bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Sifatnya on of. Kadang semangat, kadang melempun membuat anak tidak mendapatkan figur yang benar-benar menginspirasinya untuk kehidupannya kelak.

Ketiga  guru sadar yaitu guru yang dicintainya anak didiknya, kehadirannya ditunggu-tunggu, dan kepergiannya ditangisi. Apapun yang keluar dari mulutnya  menjadi ilmu yang menjadi  motivasi dan menyadarkan kehidupan anak didiknya. Pembelajarannya menjadi menyenangkan. Dia akan menjadi guru idola yang dapat menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah, mampu menghadapi kehidupannya kelak sesuai dengan zammanya. Guru sadar akan mendapatkan pahala yang terus mengalir dari pesrta didiknya.


C. Peran guru

Peran seorang guru yang sesungguhnya bagi peserta didiknya ada  empat yaitu:
Peran yang pertama adalah mengajar yaitu hanya sekedar mengajar, memindahkan keilmuan yang ada di otak guru ke otak anak didiknya, memindahkan kurikulum yang ada ke pikiran anak didik. Guru yang hanya sekitar mengajar, maka akan kalah dengan metode dan pola-pola masakini.  Peserta didik  dapat belajar dari YouTube, wikipedia, quiz dan lain-lain yang menyebabkan mereka bisa belajar tanpa kehadiran guru.

Peran yang kedua adalah mendidik yaitu seorang guru mendidik tentu guru menjadi idola menjadi teladan menjadi contoh. Guru sendiri erasal dari 2 kata  yaitu digugu dan ditiru. Seorang guru yang masuk keranah kedua ini diharapkan mampu memasukkan nilai-nilai norma-norma baik yang bisa dijalankan oleh anak didiknya dalam kehidupan sehari. Cotoh sikap yang bermanfaat dalam kehidupan sehari seperti, jujur, disiplin, suka membantu, berkomunikasi dengan baik, bekrjasama dan mempunyai prilaku mulia.  Pola-pola ini bisa dimasukkan ketika guru mendidik dan memberi pelajaran. Pelajaran apapun bisa dimasukkkan nilai-niai baik ini.

Peran yang ketiga adalah menginspirasi yaitu seorang guru yang melalui proes pembelajarannya dapat menginspirasi anak didiknya. Dia dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan anak didiknya untuk menjadi lebih baik dan bermanafaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang menginspirasi akan menjadi bagian sejarah, history yang tak pernah terlupakan bagi anak didiknya. Pembelajarannya tidak hanya dikenang sebatas cerita-cerita picisan.

Peran yang terakhir  menggerakkan yaitu guru yang energi keteladanannya dapat menggerakkan anak didiknya untuk berbuat yang lebih baik. Guru yang inspirasainya menjadi motivator. Anak didiknya mengerjakana apa yang guru sarankan. Menggerakakan apa yang guru sarankan

Dengan demikian guru yang hebat adalah guru yang tidak hanya sekedar mengajar, tapi dia juga mampu mendidik menginspirasi dan menggerakkan anak didiknya untuk berbuat lebih baik lagi.


D. Lima  tips mengajar gaya motivator.

Ada lima langkah yang bisa dipraktekkan untuk menjadi pengajar gaya motivator. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjadikan guru dicintai, dirindukan,menginspirasi peserta didiknya, dan mencintai ilmu yang disampaikan. Lima langkah ini menyebakan nuansa yang berbeda yang akan dirasakan oleh anak didik:

Langkah yang pertama adalah jadilah guru yang menarik dan menyenangkan. Dengan menarik guru memiliki daya tarik. Dengan menyenangkan guru akan dirindukan anak didiknya. Menarik dimulai dari apa yang terlihat . Menyenangkan adalah apa yang dirasa. Guru yang memiliki daya tarik akan senang dilihat oleh peserta didiknya, baik dari sisi penampilan ataupun prilaku. Hal ini berlaku tidak hanya dikelas, atapi juga diluar kelas. untuk menjadi menarik guru harus melaksanakan  tiga langkah sederhana yaitu:
Latihan menjadi menarik. Guru harus merasa diizinkan oleh peserta didiknya. Guru ahrus merasa layak untuk di perhatikan oleh anak didik. Guru harus berpenampilan menarik dan berprilaku menarik. Ketika guru masuk kelas ada dua pintu pada peserta didik satu pintu diizinkan dan  yang kedua pintu tidak dizinkan.
Pintu diizinkan adalah pintu diamana pesrta didik merasa nyaman. Kebalikannya adalah pintu tidak diizinkan yaitu pintu dimana siswa merasa tertekan sehingga apa siapa dan bagaimana kita di kelas itu tidak diterima oleh peserta didik. Guru harus bisa menyenangkan, sehingga harus bisa memahami peserta didikny.
Berikan simulasi-simulasi sederhana. Sebelum pelajaran dimulai guru membrikan permainan game sederhana. Sebelum pembelajaran dimulai guru melakukan tebak-tebakan. Guru dapat mengambil games dari YouTube, dari internet .
Apresiasi proses mereka. Ingat peppatah mengatakan “Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas”. Guru dapat memberikan apresiasi secar apersonal atau apresiasi secara masal. Ketika guru mudah mengapresiasi, maka sesungguhnya guru membuka jalan untuk mudah dietrima. Contoh ketika ada peserta didik yang datang tepat waktu, guru dapat langsung meberikan apresiasi dengan berkata; “ keren, kamu orang ynag disiplain. Isya Allah kamu akan menjadi orang yang berhasil”. Tidak tunggu sampai penerimaan rapor, sehingga dia lupa. Kata-kata seperti ini akan membuat resepek mereka.

Langkah yang kedua adalah temukan nilai titik lebihnya dan motivasilah dengan titik lebihnya. Temukan keunggulalannya dan mausklah kedalamnya. Albert Einstin pernah berkata: “Kalau kita memaksa seekor burung untuk beranag, ikan untuk terbang, monyet untuk melata, ular untuk meloncat, maka kita akan melihat kebodohan-kebodohan dari hewan-hewan itu.” Guru yang hebat adalah guru mampu menemukan kelebihan dan memberi kesempatan-kesempatan untuk unggul melalui nilai unggul yang mereka miliki. Peserta didik akan minder bila diberikan momentum bukan pada kelebihan-kelebihan yang dimiliknya. Akhirnya dia menghindar, ketika ditunjuk mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan.

Intinya temukan nilai tambah pesrta didik. Temukan nilai lebih pesrta didik dan berikan momentum untuk menjadi seseorang berdasarkan nilai lebih dan kehebatannay. Orang yang hebat bukanlah orang yang memaksa orang lain untuk menjadi, tapi harus menciptakan dan menghantarkan kehebatan generasi setelahnya dengan memberikan momentum-momentum hebat kepada peserta didiknya.

Tiga langkah menemukan nilai lebih peserta didik:


  1. Memberikan momentun dan kesempatan berdasarkan nilai lebihnya. Berikan kepercayaan kepada peserta didik bahwa mereka punya makna, punya nilai dan berharga bagi orang lain. Guru yang hebat adalah guru yang menjadi kerang mutiara bagi peserta didiknya.
  2. Libatkan peserta didik menjadi pemain, tidak hanya sebagai penonton. Jadikan mereka sebagai  bagian dari sejarah yang tidak hanya bercerita saja. Berikan kesempatan peserta  untuk      mengungkapkan ide dan gagasannya. Ketika ini dilaksanakan, maka mereka akan bertanggung jawab terhadap perwujudan ide itu. Guru yang hebat bukanlah guru yang nampak hebat. Guru yang hebat adalah guru yang mampu mewujudkan kehebatan muridnya karena melibatkan        muridnya dalam mewujudkan masa depannya.
  3. Berikan label positif. Label positif bisa diberikan secara individu atau secara umum yaitu kelas. Contoh; Kelas ini adalah kelas yang kompak dan terampil, saya suka dengan kelas ini. Kalian    hebat, kalain antusias dan luar biasa. Klaian menjadi orang-orang yang sukses. Label akan membangun persespsi. Label akan membangun rasa. Label positif akan berpengaruh pada persepsi positif yang dikatakan. Kata-kata adalah doa. 

Selanjutnya, Pak Aris memberikan tips menjadi MGM, yang diasosiasikan dengan ‘MIDAS TOUCH’ dan dapat di akses melalui link Youtube berikut ini:


 (https://youtu.be/Zx0oR7WsE84)

Jempol, apresiasi proses menuju hasil akhir. Menghargai nilai lebih siswa.


https://youtu.be/UAZ02bxlzyM

Telunjuk, mampu mmberikan teladan komitmen konsisten antusisas integritas.

 https://youtu.be/39raqyvipcE

Jari tengah, jadilah pribadi yang pyna keunggulan, keunikan kreativitas nilai khas.


https://youtu.be/AdXLTi1-pPs

Jari manis, hubungan interpersonal yang baik. Hubungan yang didasarkan pada saling menghargai. Hapalkan namanya, beri label positif
 http://<alamat blog Anda>/ads.txt.
https  ://youtu.be/U8uyPVhRFTQ

Kelingking. Hargai hal-hal yang kecil. Memberikan catatan kecil di bukunya, libatkan dalam kegiatan belajar.

https://youtu.be/xVBnh4TsPgw


Guru adalah manusia syurga yang diciptakan oleh Allah. Peran guru untuk menjadi guru idola, favorit, menarik dan menyenangkan tergantung kepada guru itu sendiri. Guru mempunyai peran vital dalam mewarnai sejarah bangsa ini dengan karya-karyanya yang luar biasa. Guru dapat mencetak generasi yang  dapat mewarnai dan merubah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju. Ditangan gurulah bangsa ini akan menjadi bangsa yang diperhitungkan di dunia.