Pelatihan menulis bersama Onno Widodo Purbo
Onno Widodo Purbo dilahirkan di Bandung Jawa Barat, Pada tanggal 17 Agustus 1962. Beliau adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi yang cukup mumpuni di Indonesia. Beliau dikenal juga sebagai penulis, pendidik dan pembicara seminar. Beliau orang yang gigih dalam upaya memperjuangkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah wajanbolic sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT /RW- Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan Internet murah, serta penerapan Open BTS.
Menulis buku lewat internet dalam bentuk PDF itu mudah. Yang lebih menantang adalah menerbitkannya dalam bentuk fisik buku. Untuk dapat menulis buku bisa dilihat di https://lms.onnocenter.or.id/moodle/ disitu terdapat teknik menulis buku dengan lengkap. Sebagian sudah dalam bentuk youtube. Di laman ini ada teknik menuis buku, artikel dan tesis.
Masalah paling besar dalam menulis buku adalah mencari kata-kata dan menentukan topik yang sedang laku dipasaran. Utuk mencari dan menuis kata-kata, maka semuanya harus diawali dengan membaca. Tanpa membaca, maka tidak ada yang kita peroleh dan dapat kita tulisakan.
Ketika menulis buku, maka jnagan lupakan rumus menulis yaitu 5 W 1 H
1. Why
2. What
3. Who
4. Where
5. When
6. How
Bagaimana cara menetukan topik/jidul supaya laku keras.
1. Mengobrol
Salah satu cara mencari topik supaya laku keras adalah ngobrol. Dengan mengobrol kita dapat mengtahui masyarakat senang dengan topik apa. Guru lebih enak lagi karena bisa langsung ngobrol dengan anak. Dan kemudian dapat mennetukan topik atau judul dari hari obrolan itu. kalau kita akan menulis buku umum, maka ngobrolnya dengan masyarakat umum. Dari hasil mengobrol inilah,maka kita bisa menerbitkan sebuah buku. mengobrol bisa dilakukan dengan tatap muka ataupun dengan dunia maya melalui FB, Twitter, WA, IG dan lain-lain. Distu terjadi interaksi tanya jawab yang kemudian dapat disarikan untuk menjadi topik tulisan.
2. Mencari sumber
Mencari sumber dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
- Menerjemahkan
- Biasakan untuk mencatat
Untuk mengambil sumber-sumber karya tulis, maka kita harus memperhatikan hak Cipta dari tulisan yang kita ambil. Untuk konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan tidak sembarangan menuiskanya. Hal ini bisa menyebabkan kita dituntut secara hukum oleh pemiliknya. Untuk menghindari itu sebaiknya kita menggunakan konten yang berbasis creative commons license. Creative Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons bisa dicek dan digunakan di https://creativecommons.org.
- Halaman
Judul
- Kata Pengantar. Pengantar bisa ditulis oleh lebih dari satu orang.
- Materi
Lengkap (Ditambah folder gambar, jika ada). Kalau bisa gambar dalam folder
tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar,
sebaiknya: hitam putih
- Tentang
Penulis, tentang diri kita.
- Daftar
Pustaka
- Sinopsis, inti buku.
Apabila
tulisan sudah jadi secara keseluruhan, maka format dalam bentuk Word tersebut
harus diubah dalam format PDF. Setidaknya ada dua alasan yang membuat tulisan
tersebut harus diubah ke dalam format PDF yaitu keamanan dari tulisan itu
sendiri dan kepraktisan dari e-book yang akan diterbitkan.
Sebagaimana buku cetak, mka buku bukupun dapat memikiki-ISBN. ISBN dikeluarkan tidak hanya dari penerbit. Tapi bisa juga dikeluarkan oleh sekolah.
Caranya adalah sekolah request dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id. Hal ini dimaksudkan agar sekolah bisa jadi penerbit, walaupun bukan penerbit
sungguhan. Dari data ini Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan
ISBN. Dan setiap ingin mendapatkan ISBN, sekolah harus
mengajukan buku ke Perpusnas untuk diberikan ISBN.
Teruslah menulis
BalasHapusSimpan jejak digital positif
Salam Blogger
MrBamS
www.penamrbams.id
Akhirnya jadi juga y resume Dr Onno, lengkap dg ISBN nya hahahaha
BalasHapusJooz ringkas padat. Mampir.cakinin.blogspot.com
BalasHapusAlhamdulilah...sip pak heri...lanjutkan..
BalasHapus