Selasa, 28 April 2020

Menerbitkan buku cetak dan Digital

Menulis dan Menerbitkan Buku Digital
Pelatihan menulis bersama Onno Widodo Purbo

Onno Widodo Purbo dilahirkan di Bandung Jawa Barat, Pada tanggal 17 Agustus 1962.  Beliau adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi yang cukup mumpuni di Indonesia. Beliau dikenal juga sebagai penulis, pendidik dan pembicara seminar. Beliau orang yang gigih dalam upaya memperjuangkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah wajanbolic sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT /RW- Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan Internet murah, serta penerapan Open BTS.

Menulis buku lewat internet dalam bentuk PDF itu mudah. Yang lebih menantang adalah menerbitkannya dalam bentuk fisik buku. Untuk dapat menulis buku bisa dilihat di https://lms.onnocenter.or.id/moodle/ disitu terdapat teknik menulis buku dengan lengkap.  Sebagian sudah dalam bentuk youtube. Di laman ini ada teknik menuis buku, artikel dan tesis.

Masalah paling besar dalam menulis buku adalah mencari  kata-kata dan  menentukan topik yang sedang laku dipasaran. Utuk mencari dan menuis kata-kata, maka  semuanya harus diawali dengan membaca. Tanpa membaca, maka tidak ada yang kita peroleh dan dapat kita tulisakan.
Ketika menulis buku, maka jnagan lupakan rumus menulis yaitu 5 W 1 H
1. Why
2. What
3. Who
4. Where
5. When
6. How

Bagaimana cara menetukan topik/jidul supaya laku keras.
1. Mengobrol
Salah satu cara mencari topik supaya laku keras adalah ngobrol. Dengan mengobrol kita dapat mengtahui masyarakat senang dengan topik apa. Guru lebih enak lagi karena bisa langsung ngobrol dengan anak. Dan kemudian dapat mennetukan topik atau judul dari hari obrolan itu.  kalau kita akan  menulis buku umum, maka ngobrolnya dengan masyarakat umum. Dari hasil mengobrol inilah,maka kita bisa menerbitkan sebuah buku. mengobrol bisa dilakukan dengan tatap muka ataupun dengan dunia maya melalui FB, Twitter, WA, IG dan lain-lain. Distu terjadi interaksi tanya jawab yang kemudian dapat disarikan untuk menjadi topik tulisan.

2. Mencari sumber
Mencari sumber dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
  • Menerjemahkan
Salah satu cara termudah untuk menulis buku adalah menerjemahkan. Hal ini bisa dilakukan dengan masuk ke digital  library milik pak onno dan mengkopi materi yang akan ditulis. Setelah itu terjemahkan melalui google translate. Kumpulkan dan gabungkan dengan teks lainnya dari buku yang lain. Dari translitersi itu, kita terjemahkan lagi dengan kata-kata kita sendiri. Kemudian kita cari lagi tulisan yang lain dan lakukan prosedur yang sama. Kumpulkan sebanyak-banyaknya. Baca ulang edit dan sambungkan matari yang satu dengan dengan yang lainnya.
  • Biasakan untuk mencatat
Semua yang kita lakukan harus dicatat. Tiap hari catat, walaupun hanya satu kalimat. Sehingga satu saat kita butuh kita sudah punya catatan yang sudah dibuat. Sebaiknya catatan dilakuakn secar elektronik, sehingga mudah dibaca oleh sipa saja. Untuk penulisan karya ilmiah perlu referensi. usahakan referensi berbahasa inggri. Kalau referensinya bahasa indonesia maka akan susah tembus untuk jurnal internasional. Untuk lebih mudah mendapatkan referensi dapat di search httpas://scholar.google.com. Masukkan kata kunci yang akan kita cari. Maka akan muncul ribuan sumber yang muncul. Setelah itu block yang kita inginkan. Cut atau coppy paste dan kemudian taruh digoogle translate. Namun sebelum itu, perlu membaca abstrak tulisan terlebih dahulu, apakah sesuai dengan paper yang kita butuhkan. 



Untuk mengambil sumber-sumber karya tulis, maka kita harus memperhatikan hak Cipta dari  tulisan yang kita ambil. Untuk konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan tidak sembarangan menuiskanya. Hal ini bisa menyebabkan kita dituntut secara hukum oleh pemiliknya. Untuk menghindari itu sebaiknya kita menggunakan konten yang berbasis creative commons licenseCreative Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons  bisa dicek dan digunakan di https://creativecommons.org.  
Kemudian bagaimana supaya buku bisa terbit? Penerbit membutuhkan naskah yang harus disiapkan penulis, yaitu:
  1. Halaman Judul 
  2. Kata Pengantar. Pengantar bisa ditulis oleh lebih dari satu orang.
  3. Materi Lengkap (Ditambah folder gambar, jika ada). Kalau bisa gambar dalam folder tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar, sebaiknya: hitam putih
  4. Tentang Penulis, tentang diri kita.
  5. Daftar Pustaka
  6. Sinopsis, inti buku.
Apabila tulisan sudah jadi secara keseluruhan, maka format dalam bentuk Word tersebut harus diubah dalam format PDF. Setidaknya ada dua alasan yang membuat tulisan tersebut harus diubah ke dalam format PDF yaitu keamanan dari tulisan itu sendiri dan kepraktisan dari e-book yang akan diterbitkan.


Sebagaimana  buku cetak, mka buku bukupun dapat memikiki-ISBN. ISBN dikeluarkan tidak hanya dari penerbit. Tapi  bisa juga dikeluarkan oleh sekolah. Caranya adalah sekolah request dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id. Hal ini dimaksudkan agar sekolah bisa jadi penerbit, walaupun bukan penerbit sungguhan. Dari data ini Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Dan setiap ingin mendapatkan ISBN, sekolah  harus mengajukan buku ke Perpusnas untuk diberikan ISBN.



4 komentar:

  1. Teruslah menulis
    Simpan jejak digital positif
    Salam Blogger
    MrBamS
    www.penamrbams.id

    BalasHapus
  2. Akhirnya jadi juga y resume Dr Onno, lengkap dg ISBN nya hahahaha

    BalasHapus
  3. Jooz ringkas padat. Mampir.cakinin.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Alhamdulilah...sip pak heri...lanjutkan..

    BalasHapus