Anda Kurang Percaya Diri Ketika Mengajar?
Cobalah Mengajar Gaya Motivator
Aris Ahmad Jaya adalah seorang motivator character
building dan juga trainer serta coach sekolah-sekolah unggul
Indonesia. Momentum saat ini di mana anak-anak kita sedang belajar dirumah,
guru pun seharusnya belajar kembali tentang bagaimana memiliki seni
menyampaikan, memiliki seni untuk dicintai dirindukan oleh anak didiknya
sehingga pembelajaran menjadi menarik.
Pola mengajar gaya motivator atau MGM insya Allah dapat
menjadikan kita sebagai pribadi yang mampu menarik, dan menyenangkan, dirindukan,
dan menginspirasi serta menjadikan anak didik mencintai kita .
A.
Niat guru
Berdasarkan
niat guru dibagi dua yaitu:
Pertama guru
betulan yaitu guru
yang memang dari awal ingin menjadi seorang pendidik. Dia ingin mengajar dan
memang ingin menjadi guru. Guru betulan ini memang seorang guru yang diidamkan.
Guru yang memiliki energi untuk mengajar, bertemu dengan pesrta didik, mengeluarkan
keilmuannya kepada anak didiknya. Guru
betulan memang guru yang diidamkan oleh setiap pesrta didiknya.
Kedua
guru kebetulan yaitu guru
yang memang tidak sengaja untuk menjadi guru. Hal ini bisa disebakan oleh situasi
dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Contoh kebetulan ada lowongan menjadi
pengajar, maka dia menjadi guru. Kebetulan lulus dari universitas dan sambil
menunggu pekerjaan maka dia melamar menjadi guru dan kebetulan diterima. Makanya
akhirnya menjadi guru. Atau kebetulan orang tuanya punya yayasan, dan dia
diminta untuk menjadi guru di yayasan orang tuanya, sehingga mau tidak mau
harus melanjutkan impian orang tua. Semuanya serba kebetulan.
Eiits, tapi jangan
berprasangka buruk dulu kepada guru kebetulan ini. Karena kadang-kadang guru
kebetulan pun akan menjadi guru betulan. Hal ini disebabkan oleh bebrapa hal
yaitu:
· Ketika dia mau belajar, mau mengerti bahwa ini bagian
dari sebuah proses yang harus dihadapi
· Menjalani kegiatan belajar mengajar dengan
sungguh-sungguh karena dia menyadari bahwa ini bagian dari sebuah proses baik
yang harus dijalankan
· Menerima profesi sebagai seorang guru, sebagai bagian
dari sebuah pilihan serta mau memberi pembelajaran dengan baik,
menyenangkan,
·
Menginspirasi anak didiknya untuk mencintai ilmu yang
disampaikan
Dari sini, maka
diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya guru betulan maupun guru kebetulan mempuanyai
peluang yang sama. Dia akan meraskan manisnya buah jerih payahnya dalam proses pembelajaran.
Semua akan merasakan hal yang sama ketika guru betulan dan guru kebetulan mencintai
profesinya. Apa artinya guru betulan, namun tidak mau belajar, menyampaikan
materi asal-asalan dan menyesali pilihan hidupnya? Lalu bagaiman cara menjadi
guru yang dicintai, dirindukan, dan akhirnya kehadirannya ditunggu anak
didiknya?
B.
Tipe guru
Tipe guru
berdasarkan kinerja yaitu saya membagi tiga tipe guru yaitu:
Pertama adalah nyasar yaitu guru yang tidak punya tujuan dan
arah. Dia guru yang menyesatkan. Peserta didik bisa membencinya karena
kehadirannya tidak diharpakan. Mereka meresa bahwa proses pembelajaran begitu
lambat, menyebalkan dan mejenuhkan
Kedua alalah guru bayar yaitu guru yang
eneginya hanya terkait dengan finansial. Dia bekerja karena digaji, fiansial yang
diperoleh. Energinya akan sangat terkait dengan masalah keuangan. Guru seperti ini tidak
konsisten. Ketika tanggal muda dia bersemangat, wajahnya cerah, dan antusias. Kenapa?
Kerena diawal bulan dia mendapatkan gaji, sertifikasi dan tunjangan lainnya.
Dompetnya mesih penuh dengan materi duniawi. Namun tidak jarang juga dia
kehilangan semangatnya. Mukanya menyedihkan. Dia merasa bahwa menjadi guru
bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Sifatnya on of. Kadang semangat, kadang
melempun membuat anak tidak mendapatkan figur yang benar-benar menginspirasinya
untuk kehidupannya kelak.
Ketiga sadar yaitu guru yang dicintainya
anak didiknya, kehadirannya ditunggu-tunggu, dan kepergiannya ditangisi. Apapun
yang keluar dari mulutnya menjadi ilmu yang
menjadi motivasi dan menyadarkan
kehidupan anak didiknya. Pembelajarannya menjadi menyenangkan. Dia akan menjadi
guru idola yang dapat menciptakan generasi yang berakhlaqul karimah, mampu
menghadapi kehidupannya kelak sesuai dengan zammanya. Guru sadar akan
mendapatkan pahala yang terus mengalir dari pesrta didiknya.
C.
Peran guru
Peran seorang
guru yang sesungguhnya bagi peserta didiknya ada empat yaitu:
peran yang
pertama adalah
mengajar yaitu hanya sekedar mengajar, memindahkan keilmuan yang ada di
otak guru ke otak anak didiknya, memindahkan kurikulum yang ada ke pikiran anak
didik. Guru yang hanya sekitar mengajar, maka akan kalah dengan metode dan
pola-pola masakini. Peserta didik dapat belajar dari YouTube, wikipedia, quiz dan
lain-lain yang menyebabkan mereka bisa belajar tanpa kehadiran guru.
peran yang
kedua adalah
mendidik yaitu seorang guru mendidik tentu guru menjadi idola menjadi
teladan menjadi contoh. Guru sendiri erasal dari 2 kata yaitu digugu dan ditiru. Seorang guru yang
masuk keranah kedua ini diharapkan mampu memasukkan nilai-nilai norma-norma
baik yang bisa dijalankan oleh anak didiknya dalam kehidupan sehari. Cotoh
sikap yang bermanfaat dalam kehidupan sehari seperti, jujur, disiplin, suka
membantu, berkomunikasi dengan baik, bekrjasama dan mempunyai prilaku mulia. Pola-pola ini bisa dimasukkan ketika guru mendidik
dan memberi pelajaran. Pelajaran apapun bisa dimasukkkan nilai-niai baik ini.
peran yang ketiga adalah menginspirasi yaitu
seorang guru yang melalui proes pembelajarannya dapat menginspirasi anak
didiknya. Dia dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan anak didiknya untuk
menjadi lebih baik dan bermanafaat dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang
menginspirasi akan menjadi bagian sejarah, history yang tak pernah terlupakan
bagi anak didiknya. Pembelajarannya tidak hanya dikenang sebatas cerita-cerita
picisan.
peran yang
terakhir menggerakkan yaitu guru yang energi
keteladanannya dapat menggerakkan anak didiknya untuk berbuat yang lebih baik.
Guru yang inspirasainya menjadi motivator. Anak didiknya mengerjakana apa yang
guru sarankan. Menggerakakan apa yang guru sarankan
Dengan
demikian guru yang hebat adalah guru yang tidak hanya sekedar mengajar, tapi
dia juga mampu mendidik menginspirasi dan menggerakkan anak didiknya untuk
berbuat lebih baik lagi.
D.
Lima tips
mengajar gaya motivator.
Ada lima
langkah yang bisa dipraktekkan untuk menjadi pengajar gaya motivator. Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjadikan
guru dicintai, dirindukan menginspirasi peserta didiknya, dan mencintai ilmu
yang disampaikan. Lima langkah ini menyebakan nuansa yang berbeda yang akan
dirasakan oleh anak didik:
Langkah yang
pertama adalah
jadilah guru yang menarik dan menyenangkan. Dengan menarik guru memiliki daya
tarik. Dengan menyenangkan guru akan dirindukan anak didiknya. Menarik dimulai
dari apa yang terlihat . Menyenangkan adalah apa yang dirasa. Guru yang memiliki
daya tarik akan senang dilihat oleh peserta didiknya, baik dari sisi penampilan
ataupun prilaku. Hal ini berlaku tidak hanya dikelas, atapi juga diluar kelas. untuk
menjadi menarik guru harus melaksanakan
tiga langkah sederhana yaitu:
- Latihan menjadi menarik. Guru harus merasa diizinkan oleh peserta didiknya. Guru ahrus merasa layak untuk di perhatikan oleh anak didik. Guru harus berpenampilan menarik dan berprilaku menarik. Ketika guru masuk kelas ada dua pintu pada peserta didik satu pintu diizinkan dan dua pintu tidak dizinkan.
- Pintu diizinkan adalah pintu diamana pesrta didik merasa nyaman. Kebalikannya adalah pintu tidak diizinkan yaitu pintu dimana siswa merasa tertekan sehingga apa siapa dan bagaimana kita di kelas itu tidak diterima oleh peserta didik. Guru harus bisa menyenangkan, sehingga harus bisa memahami peserta didikny.
- Berikan simulasi-simulasi sederhana. Sebelum pelajaran dimulai guru membrikan permainan game sederhana. Sebelum pembelajaran dimulai guru melakukan tebak-tebakan. Guru dapat mengambil games dari YouTube, dari internet .
- Apresiasi proses mereka. Ingat peppatah mengatakan “Tangkap basah kebaikan, tempa besi selagi panas”. Guru dapat memberikan apresiasi secar apersonal atau apresiasi secara masal. Ketika guru mudah mengapresiasi, maka sesungguhnya guru membuka jalan untuk mudah dietrima. Contoh ketika ada peserta didik yang datang tepat waktu, guru dapat langsung meberikan apresiasi dengan berkata; “ keren, kamu orang ynag disiplain. Isya Allah kamu akan menjadi orang yang berhasil”. Tidak tunggu sampai penerimaan rapor, sehingga dia lupa. Kata-kata seperti ini akan membuat resepek mereka.
Langkah yang kedua adalah temukan nilai titik lebihnya dan motivasilah dengan titik lebihnya.
Temukan keunggulalannya dan mausklah kedalamnya. Albert Einstin pernah berkata:
“Kalau kita memaksa seekor burung untuk beranag, ikan untuk terbang, monyet
untuk melata, ular untuk meloncat, maka kita akan melihat kebodohan-kebodohan
dari hewan-hewan itu.” Guru yang hebat adalah guru mampu menemukan kelebihan
dan memberi kesempatan-kesempatan untuk unggul melalui nilai unggul yang mereka
miliki. Peserta didik akan minder bila diberikan momentum bukan pada
kelebihan-kelebihan yang dimiliknya. Akhirnya dia menghindar, ketika ditunjuk
mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan.
Intinya temukan nilai tambah pesrta didik. Temukan
nilai lebih pesrta didik dan berikan momentum untuk menjadi seseorang
berdasarkan nilai lebih dan kehebatannay. Orang yang hebat bukanlah orang yang
memaksa orang lain untuk menjadi, tapi harus menciptakan dan menghantarkan
kehebatan generasi setelahnya dengan memberikan momentum-momentum hebat kepada
peserta didiknya.
Tiga langkah menemukan nilai lebih peserta
didik:
1. Memberikan momentun dan kesempatan berdasarkan nilai
lebihnya. Berikan kepercayaan kepada peserta didik bahwa mereka punya makna,
punya nilai dan berharga bagi orang lain. Guru yang hebat adalah guru yang
menjadi kerang mutiara bagi peserta didiknya.
2. Libatkan peserta didik menjadi pemain, tidak hanya
sebagai penonton. Jadikan mereka sebagai bagian dari sejarah yang tidak hanya
bercerita saja. Berikan kesempatan peserta untuk mengungkapkan ide dan gagasannya. Ketika
ini dilaksanakan, maka mereka akan bertanggung jawab terhadap perwujudan ide
itu. Guru yang hebat bukanlah guru yang nampak hebat. Guru yang hebat adalah
guru yang mampu mewujudkan kehebatan muridnya karena melibatkan muridnya dalam
mewujudkan masa depannya.
3. Berikan label positif. Label positif bisa diberikan
secara individu atau secara umum yaitu kelas. Contoh; Kelas ini adalah
kelas yang kompak dan terampil, saya suka dengan kelas ini. Kalian hebat,
kalain antusias dan luar biasa. Klaian menjadi orang-orang yang sukses.
Label akan membangun persespsi. Label akan memnangun
rasa. Label positif akan berpengaruh padapersepsi positif yang dikatakan. Kata-kata
adalah doa.
Selanjutnya, Pak Aris memberikan tips menjadi MGM,
yang diasosiasikan dengan ‘MIDAS TOUCH’ dan dapat di akses melalui link Youtube
berikut ini: (https://youtu.be/Zx0oR7WsE84)
- Jempol, apresiasi proses
menuju hasil akhir. Menghargai nilai lebih siswa. https://youtu.be/UAZ02bxlzyM
- Telunjuk, mampu mmberikan teladan komitmen konsisten antusisas integritas. https://youtu.be/39raqyvipcE
- Jari tengah, jadilah pribadi yang pyna keunggulan, keunikan kreativitas nilai khas. https://youtu.be/AdXLTi1-pPs
- Jari manis, hubungan interpersonal yang baik. Hubungan yang didasarkan pada saling menghargai. Hapalkan namanya, beri label positif https ://youtu.be/U8uyPVhRFTQ
- Kelingking. Hargai hal-hal yang kecil. Memberikan catatan kecil di bukunya, libatkan dalam kegiatan belajar. https://youtu.be/xVBnh4TsPgw
Guru adalah manusia syurga
yang diciptakan oleh Allah. Peran guru untuk menjadi guru idola, favorit,
mnearik dan menyenangkan adalah tergantung kepada diri kita sendiri. Kita dapat
mewarnai sejarah bangsa ini, dengan karya-karya yang luar biasa. Peserta didik
kita dapat mewarnai dan merubah bnagsa ini menjadi bangsa yang lebih maju.
semangat untuk mampu menjadi guru sadar guru yang hebatyg sllu di nanti kehadirannya..
BalasHapusinsya Allah...amiin terimakasih supportnya
BalasHapus