Kamis, 02 April 2020

Agama: Coron adan Ahsanu 'amala




  https://cdn.pixabay.com/photo/2020/03/14/12/56/corona-4930541__340.jpg


Corona dan Ahsanu ‘amala
Manusia dalam menjalani kehidupannya pasti megalami pasang surut. Kadang bahagia, kadang sedih, kadang lapang kadang sempit. Kadang berada diatas dan kadang pula ada dibawah. Dan kadang kesenagan menghampiri kitabertubi-tubi. Tapi tak jarang pula musibah selalu mengikuti kita. Dan ketika musibah ini menimpa kita, teramat sedih kita rasakan. Frustasi dan emosi menyatu dalam kegalauan. Tak jarang pula kita marah pada keadaan dan menacrai-cari kesalahan mengapa musibah itu bisa datang menimpa kita. Hingga tak sedikit diantara kita berburuk sangka dan marah kepada Allah. Kita tidak sadar bahwa sesungguhnya dibalik semua peristiwa dan musibah karena Allah ingin menguji kita. Allah ingin melihat sejauh mana kita dapat menjadi hamba yang selalu memperbaiki amalan, baik dalam keadaan  sedih ataupun gembira. Allah pasti menciptakan kebaikan dalam musibah yang menimpa kita. Ini merupakan rahasia lain yang menjadikan mudah bagi orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah. Allah menyatakan bahwa pada peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan atau musibah itu terdapat kebaikan didalamnya.
Surat an Nisa ayat 19
  فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَيَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيۡرً۬ا ڪَثِيرً۬ا (١٩)
Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebikan ynag banyak padanya.
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (٢١٦)
Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah maha mengetahu sedang kan kamu tidak mengetahui
Musibah adalah segala sesuatu yang tak diinginkan yang menimpa seseorang atau suatu bangsa apa pun bentuknya, sebagai sunnatullah yang berlaku atas hamba-hamba-Nya. Tidak ada seorangpun atau bangsa apapun dalam kehidupan ini yang terlepas dari musibah. Ia menyertainya untuk menjadikan seseorang atau bangsa untuk menjadi lebih baik lagi. Musibah tidak hanya menimpa orang-orang yang jauh dari nilai-nilai agama saja, namun juga orang-orang mukmin dan bertakwa. Bahkan, semakin tinggi kedudukan seorang hamba di sisi Allah, semakin berat ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepadanya. Karena Dia akan menguji keimanan dan ketabahan hamba yang dicintai-Nya. Salah besar kalau kita masih berfikir, bahwa Allah menimpakan musibah hanya bagi orang-orang kafir saja. Masih ingatkah kita bagaimana para nabi diuji dengan berbagai  musibah. Nabi Ayub harus diuji oleh Allah dengan sakit kulit selama tujuh tahun, harta bendanyahabis terbakar, anak keturunannya meninggal dunia, dan isteri-isterinya menjauhinya. Nabi Muhammad harus kehilangan orang-orang yang dicitainya dan selalu membelanya. Khadijah Isteri yang sangat dicintainya meninggal dunia. Paman yang membelanya juga kemudian menyusul isteri tercintanya. Dan masih banyak lagi kisah para nabi dan orang-orang ‘alim yang mendapat ujian berupa musibah dari Allah. Ingat Allah tidak akan memberikan ujian atau musibah, kalau hambaNya tidak dapat menanggungnya
Bangsa Indonesia, saat ini sedang mendapatkan musibah yang luar biasa sepanjang sejarahnya.  Virus ganas sebelumnya telah menghantam beberapa negara kini, mampir di negara kita tercinta. Virus yang berasal dari Wuhan China ini berhasil meluluh lantakan pertahanan kesehatan dan ekonomi dunia. Virus corona atau covid-19 membuat panik masyarakat indonesia karena penyebarannya yang luar biasa cepatnya. Tercatat sampai awal bulan April jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 1000 orang lebih. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya adalah tetap tinggal di rumah. Kalupun terpaksa, maka harus menjaga jarak dengan orang lain ketika keluar rumah atau bahasa kulonnya social distancing.
Sungguh ini adalah musibah yang mau tidak mau harus kita hadapi bersama. Kesadaran kita untuk mengikuti anjuran pemerintah akan sangat membantu untuk menahan laju penyebarannya.  Tentu ini semua membutuhkan kesabaran. Kita tidakboleh putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap kita harus bersabar terhadap rasa bosan dan lelah  yang kita emban dan selalu berada dalam koridor agama.  Ingatlah orang-orang yang ketika mendapat ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah, malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah.
Renungkanlah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi)
seseorang yang ditimpa musibah dan dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah Ta’ala, kemudian dia bersabar dan mengharapkan balasan pahala dari Allah, disertai dengan perasaan tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah, maka Allah akan memberikan petunjukNya dan menggantikan musibah dengan sesuatu yang lebih baik baginya.
Inilah sikap seorang kita sebagai mukmin yang benar dalam menghadapi musibah yang menimpanya. Kita akan menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah serta terus menambah ketaatan kepadaNya. Semakin banyak musibah itu menimpa kita, maka semakin bertambah pula ketaatan kita kepada Allah. Amalan-amalan  disertrai dengan usaha yang maksimal untuk keluar dari musibah menjadi penyemangat bagi kita. Dan tentu saja semua ini akan semakin meringankan beratnya musibah tersebut.
Dengan demikian, tak ada musibah yang diturunkan Allah dengan sia-sia. Sebab, Allah s.w.t. Maha Adil dengan menyiapkan hikmah di baliknya. Yakinlah, bahwa musibah diturunkan Allah untuk menyucikan jiwa kita dari dosa dan maksiat. Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya yang ditimpa musibah. Selain itu, musibah juga merupakan pelajaran bagi kita agar dapat berempati terhadap sesama dan selalu mensyukuri nikmat Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar