Rabu, 29 April 2020

Terus Belajar, Menulislah dan Raih Keindahannya


Terus Belajar, Menulislah dan Raih Keindahannya


Dr. Uswadin, M.Pd. Lahir di Brebes, 15 Maret 1968. Pendidikan terakhir beliau adalah Managemen Pendidikan S3 di UNJ.  Beliau adalah Guru SMP Labschool Jakarta, dan Kebayoran. Pada tahun 2011 sd 2019 beliau diangkat sebagai Kepala SMP Labschool Cibubur.  Beliau juga termasuk pengembang Labschool UNJ. Saat ini beliau tinggal di Matraman Jakarta Timur.  Motto hidup sederhana tapi punya makna ynag sangat luas dan dalam yaitu  Bermanfaatlah untuk sesama.

Pada kesempatan kali ini Bapak Uswadin memberikan materi tentang Belajar, belajar, belajar  dan menulislah setiap hari. Beliau kemudian memberikan contoh bagaiman beliau belajar mengikat makna dari ide-ide yang didapat. Catatan-catatan tangan yang beliau tulis untuk mendokumentasikan ide-ide yang nanti akan dikembangkannya menjadi sebuah materi atau buku.

Ide ini muncul saat beliau sedang santai dan karena khawatir hilang, maka langsung beliau ambil ballpoin dan buku kecil untuk mencatat poin-poin apa yang terlintas dalam kepala. Contohnya adalah  coretan atau catatan-catan beliau yang didapat pada malam hari waktu tidak bisa tidur.  Ide itu muncul kira-kira pukul 01.00.  Setelah beliau tuangkan ide tersebut di kertas, akhirnya belaupun bisa tidur.

Setelah poin-poin tersebut tertulis, maka pada waktu dan suasana yang tepat beliau bisa tulis ide tersebut. "Ide tersebut menjadi tulisan, tergantung kepada kita dan kesempatan serta kemauan kita". kata beliau melanjutkan.  Dari coretan tersebut beliau menghabiskan 3 hari untuk mencari waktu dan kesempatan yang pas dan tepat. Setelah itu beliau tuliskan lebih kurang 4 jam.

Dari ide-ide dan kemudian menjadi tulisan-tulisan.  Untuk menjadikan tulisan-tulisan ini sebagai buku hanya perlu mengkompilasi dari blog kita atau tabungan tulisan  yang sudah dibuat.  Proses tulisan untuk menjadi buku, bukanlah waktu yang pendek. Beliau menunggu selama 4 tahun untuk dapat menghasilkan buku sekolahku inspirasiku. "Kalau kita terbiasa menulis, maka insya Allah kita pun sebagai guru bisa tingkatkan menjadi sebuah buku. Bisa menjadi buku pelajaran yang kita ampu. Karena kita sering menyampaikan hal-hal tersebut setiap hari. Hal ini tentu akan memudahkan kita untuk menunagkannya menjadi buku". Papar beliau.

Menurut beliau untuk menuangkan ide agar mengalir, ada beberapa tahap yang harus kita kerjakan:
  • Buat runtutan dulu dalam konsep-konsep kita.
  • Setelah kita anggap runtut baru tuangkan dalam tulisan.
  • Setelah tulisan jadi kita baca, baca dan baca
  • Kemudian tinggal beberapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi.


Jika saat menulis kita mengalami nge blank, maka tanda kita perlu istirahat.  Otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu rest atau rilek dulu. Kalau sudah fresh tinggal lanjut. Jangan memaksakan diri kalau lagi nge blank, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan.

Untuk konsisten menulis memang berat, beliau pun belum bisa setiap hari menulis. Prinsip beliau jangan memaksakan kalau memang  belum ade ide. Menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus, bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya. Agar tulisan kita bagus salah satu caranya adalah sering membaca tulisan orang-orang yang bagus, sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. Berlatih, berlatih dan berlatih.  Minta saran dari orang lain bagus juga.

Tulisan yang telah kita buat bisa di bagikan ke publik bisa melalui blog  atau melalui media sosial yang lain seperti FB atau media cetak atau online. Tulisan yang sudah jadi beliau coba kirim ke media on line dan al hamdulillah bisa diterima oleh redaksi. Beliau mencoba kirim ke beberapa media on line dan ternyata diterima juga. Selain media online kita juga mencoba dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan ke media cetak. Salah satu contoh tulisan beliau yang dimuat media onlinea adalah :

Ada kebanggaan tersendiri jika tulisan kita dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional. Tulisan yang di upload di blog sendiri juga bisa menjadi media informasi kita.
Contoh tulisan yg  ditulis di blog pribadi dan bisa di share juga ke medsos, seperti facebook atau WAG. Contoh tulisan yang beliau buat dapat dikunjungi diblog beliau, seperti di bawah ini. http://uswadinlabschool.blogspot.com/2020/04/pesantren-baiti-jannati.html

Tetap berusaha jangan menyerah. Allah akan memberikan jalanNya. Suatu saat kita akan dibuat tersenyum oleh tulisan kita.

Selasa, 28 April 2020

Merancang Desain Pembelajaran Moderen


Merancang Desain Pembelajaran Moderen



Pelatihan menulis kali ini dimulai dengan sapaan dari pematri Dr. Paidi.  “Selamat bertemu di dunia maya utk berbagi ilmu, semoga hal ini juga bisa menjadi catatan amal kebaikan kita. Aamiin yra”.
Beliau kemudian melanjutkan bahwa pada kesempatan ini beliau kan berbagi pengetahuan tetang cara mendesain buku pembelajaran. Teknik dan pendekatan yang beliau gunakan adalah mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey
Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dpt diliat pada bagan berikut ini:


Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah sebagai berikut:
Langkah ke 1.  kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari peserta /pengguna atas materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut

Langkah ke 2, Berdaasarkan data yang di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang

Langkah ke 3, Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang

Langkah ke 4, Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjkadi target atau pemakai buku yang kita rancang

Langkah ke 5, Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yang di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)

Langkah ke 6, Melakukan penyusunan TES

Langkah ke 7, Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini beliau merancarng pembelajaran secara blended learning)

Langkah ke 8, Mengembangkan dan memilih bahan instruksional.
Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)

Langkah ke 9, setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sebagai berkut:
Pertama one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);
Kedua One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);
Ketiga Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
Keempat Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain. Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:


Demikian sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban. Insya Allah jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak akan terjadi kasus salah gambar dan lain-lain sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku-buku yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar.

Menerbitkan buku cetak dan Digital

Menulis dan Menerbitkan Buku Digital
Pelatihan menulis bersama Onno Widodo Purbo

Onno Widodo Purbo dilahirkan di Bandung Jawa Barat, Pada tanggal 17 Agustus 1962.  Beliau adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi yang cukup mumpuni di Indonesia. Beliau dikenal juga sebagai penulis, pendidik dan pembicara seminar. Beliau orang yang gigih dalam upaya memperjuangkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah wajanbolic sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT /RW- Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan Internet murah, serta penerapan Open BTS.

Menulis buku lewat internet dalam bentuk PDF itu mudah. Yang lebih menantang adalah menerbitkannya dalam bentuk fisik buku. Untuk dapat menulis buku bisa dilihat di https://lms.onnocenter.or.id/moodle/ disitu terdapat teknik menulis buku dengan lengkap.  Sebagian sudah dalam bentuk youtube. Di laman ini ada teknik menuis buku, artikel dan tesis.

Masalah paling besar dalam menulis buku adalah mencari  kata-kata dan  menentukan topik yang sedang laku dipasaran. Utuk mencari dan menuis kata-kata, maka  semuanya harus diawali dengan membaca. Tanpa membaca, maka tidak ada yang kita peroleh dan dapat kita tulisakan.
Ketika menulis buku, maka jnagan lupakan rumus menulis yaitu 5 W 1 H
1. Why
2. What
3. Who
4. Where
5. When
6. How

Bagaimana cara menetukan topik/jidul supaya laku keras.
1. Mengobrol
Salah satu cara mencari topik supaya laku keras adalah ngobrol. Dengan mengobrol kita dapat mengtahui masyarakat senang dengan topik apa. Guru lebih enak lagi karena bisa langsung ngobrol dengan anak. Dan kemudian dapat mennetukan topik atau judul dari hari obrolan itu.  kalau kita akan  menulis buku umum, maka ngobrolnya dengan masyarakat umum. Dari hasil mengobrol inilah,maka kita bisa menerbitkan sebuah buku. mengobrol bisa dilakukan dengan tatap muka ataupun dengan dunia maya melalui FB, Twitter, WA, IG dan lain-lain. Distu terjadi interaksi tanya jawab yang kemudian dapat disarikan untuk menjadi topik tulisan.

2. Mencari sumber
Mencari sumber dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
  • Menerjemahkan
Salah satu cara termudah untuk menulis buku adalah menerjemahkan. Hal ini bisa dilakukan dengan masuk ke digital  library milik pak onno dan mengkopi materi yang akan ditulis. Setelah itu terjemahkan melalui google translate. Kumpulkan dan gabungkan dengan teks lainnya dari buku yang lain. Dari translitersi itu, kita terjemahkan lagi dengan kata-kata kita sendiri. Kemudian kita cari lagi tulisan yang lain dan lakukan prosedur yang sama. Kumpulkan sebanyak-banyaknya. Baca ulang edit dan sambungkan matari yang satu dengan dengan yang lainnya.
  • Biasakan untuk mencatat
Semua yang kita lakukan harus dicatat. Tiap hari catat, walaupun hanya satu kalimat. Sehingga satu saat kita butuh kita sudah punya catatan yang sudah dibuat. Sebaiknya catatan dilakuakn secar elektronik, sehingga mudah dibaca oleh sipa saja. Untuk penulisan karya ilmiah perlu referensi. usahakan referensi berbahasa inggri. Kalau referensinya bahasa indonesia maka akan susah tembus untuk jurnal internasional. Untuk lebih mudah mendapatkan referensi dapat di search httpas://scholar.google.com. Masukkan kata kunci yang akan kita cari. Maka akan muncul ribuan sumber yang muncul. Setelah itu block yang kita inginkan. Cut atau coppy paste dan kemudian taruh digoogle translate. Namun sebelum itu, perlu membaca abstrak tulisan terlebih dahulu, apakah sesuai dengan paper yang kita butuhkan. 



Untuk mengambil sumber-sumber karya tulis, maka kita harus memperhatikan hak Cipta dari  tulisan yang kita ambil. Untuk konten yang memiliki Copyright (Hak Cipta), disarankan tidak sembarangan menuiskanya. Hal ini bisa menyebabkan kita dituntut secara hukum oleh pemiliknya. Untuk menghindari itu sebaiknya kita menggunakan konten yang berbasis creative commons licenseCreative Commons menyediakan karya kreatif yang tersedia untuk orang lain secara legal agar dapat digunakan kembali dan dibagi secara luas. Konten dengan lisensi Creative Commons  bisa dicek dan digunakan di https://creativecommons.org.  
Kemudian bagaimana supaya buku bisa terbit? Penerbit membutuhkan naskah yang harus disiapkan penulis, yaitu:
  1. Halaman Judul 
  2. Kata Pengantar. Pengantar bisa ditulis oleh lebih dari satu orang.
  3. Materi Lengkap (Ditambah folder gambar, jika ada). Kalau bisa gambar dalam folder tersendiri apalagi gambar original dengan resolusi besar. Gambar, sebaiknya: hitam putih
  4. Tentang Penulis, tentang diri kita.
  5. Daftar Pustaka
  6. Sinopsis, inti buku.
Apabila tulisan sudah jadi secara keseluruhan, maka format dalam bentuk Word tersebut harus diubah dalam format PDF. Setidaknya ada dua alasan yang membuat tulisan tersebut harus diubah ke dalam format PDF yaitu keamanan dari tulisan itu sendiri dan kepraktisan dari e-book yang akan diterbitkan.


Sebagaimana  buku cetak, mka buku bukupun dapat memikiki-ISBN. ISBN dikeluarkan tidak hanya dari penerbit. Tapi  bisa juga dikeluarkan oleh sekolah. Caranya adalah sekolah request dan mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id. Hal ini dimaksudkan agar sekolah bisa jadi penerbit, walaupun bukan penerbit sungguhan. Dari data ini Perpusnas akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Dan setiap ingin mendapatkan ISBN, sekolah  harus mengajukan buku ke Perpusnas untuk diberikan ISBN.



Jumat, 24 April 2020

Buku Anda Naik Cetak: Ini Strategi Pemasarannya


Al hamdulillah, Allah amsih memberi eksehatan dan teurs bisa mengikut kegiatan menulis gelombang 8 bersama om Jay. Malam ini materi yang disajikan adalah Strategi Pemasaran Buku yang disampaikan oleh Bapak Agus Subardana, S.E, M.M. Beliau adalh Dierector of Marketing Andi Publisher. Beliau dilahirka di Jogjakarta, 11 September 1973. Pendidikan S1 Managementnya nya ditempuh di Uneversitas Mercu Buana Yogyakarta. Gelar Magisternya Management Maketing di perolah di Universitas Satya Negara Jakarta. Denagna ilmu yang dimiliki beliau melanglang buana di dunia marketing dan dunia kampus.

Sebelum materi dimulai beliau membagikan mater ringkasan  mengenai Strategi pemasaran buku. Dari materi ini, peserta dapat bertanya jawab dengan beliau.

Strategi Pemasaran Buku

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak  anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi. Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis  jenis buku yang di terbitkan. Jenis  jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis  jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini kami dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.
Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

1.         Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara
        A. Pemasaran lewat online
Saat ini yang sedang ngetren dan gencar di dunia maya yaitu Strategi Pemasaran yang banyak di pakai oleh setiap orang yang sudah mengerti teknologi internet yaitu berpromosi lewat Online melalui website dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang jenis katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website.  Katakanlah website merupakan markas besar untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut akan banyak kita isib produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya.
Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
  • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
  • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
  • Menaikan penjualan dan profit
  • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
  • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
  • Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen
  • Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak anda sekalian yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, dll.


b.    Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing  masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

2.    Strategi pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain :
a.       Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. 

Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
·           Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
·           Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
·           Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
·           Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )

Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

b.  Directselling
Pemasaran Buku melalui Direkselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
·      Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
·      Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
·      Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales). Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing  masing yang bertugas :
·      Kunjungan langsung ke tiap sekolah
·      Kunjungan langsung ke setiap kampus
·      Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

c.    Melakukan Event  Event
Kegiatan ini dilakukan dalam masa normal. Diman orang banyak dapat berkumpul untuk melihat pruduk buku yang kita tawarkan.  Penerbit harus aktive dalam melakukan event  event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Demikian materi Strategi pemasaran buku yang disampaikan secara singkat.  Masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang belum tersampaikan, di lain waktu kita lanjutkan strategi pemasaran buku selanjutnya.  Terimakasih

Rabu, 22 April 2020

Trik Menulis Buku Layak Cetak


 Trik Menulis Buku Layak Cetak

Pemateri pelatihan kali ini adalah Bapak Edi S. Mulyanta S.Si, M.T. Beliau lahir di Jogjakarta pada Tanggal 24 Mei 1969. Beliau adalah Publishing Consultant Andi Publisher. Pendidikan S1 beliau di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengambil jurusan  Geografi.  Beliau kemudian melanjutkan Jenjang S2 Di Universitas yang sama dengan mengambil Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro.

Riwayat Pekerjaan beliau dimulai dari tahun 1994 sebagai Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000. Kemudian beliau melanglang buana dunia perectakan dan dunia kampus. Dan sekarang beliau sebagai Publishing Consultant Andi Publisher. Sealain mencintai pekerjaannya, beliau juga ternyata mencintai dunia tulis menulis. Bnayak sekali karya-karya beliau yang sudah menjadi buku dan dapat dinikmati khalayak ramai. Diantar buku-buku beliau adalah: Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019,  Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008, Corel Draw X4 2008,  Teknik Modern Fotografi Digital 2007 dan masih banyak lagi.

Dalam materinya beliau menjelaskan bahwa,  saat ini dunia penerbitan sedang betul-betul diuji ketahanannya. Kondisi terkini beberapa outlet penerbitan tutup, karena pandemi yang luar biasa mengubah haluan kami secara mendadak. Darah penerbitan adalah karya tulis dari penulisnya, dimana dari karya tulis tersebut dapat diubah menjadi sebuah media buku yang dapat dinikmati pembacanya melalui outlet-outlet pemasaran baik toko buku, kampus, sekolah, dan pembaca secara langsung.

Setiap penerbit telah dipercayakan ISBN dari perpustakaan nasional, sebagai penanda setiap terbitannya, dan dinaungi di bawah IKAPI sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit di luar penerbit kampus. Penerbit di bawah IKAPI secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan buku.

Dua komponen penting dalam penerbitan buku adalah penulis dan penerbit yang berkelindan antara satu dan yang lainnya.
Sebagai penulis, sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya. Penulis, dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih dahulu untuk menjajagi apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan misi penerbitan belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam mempersiapkan tulisannya.

Setiap penerbit, mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di pasar dengan cepat. Penerbit mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet2 nya, sehingga instink penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan semakin terasah. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya.

Kunci pertama bagi penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju, kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan ke penerbit. Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru, perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk memengaruhi penerbit. Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran sudah ada, sehingga gambling dalam membiayai penerbitannya memunyai risiko yang semakin kecil untuk tidak terserap di pasar.

Kirimkan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman bekerjasama dengan penerbit.Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan ut amanya. Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih menarik. Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku yang kita tulis betul2 mempunyai manfaat pada pembaca. Pesaing buku apakah sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai kualitas yang belum baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup  bagus. Buku yang masih eksis di dunia percetakan yang pertama adalah buku Anak, buku dongeng, cerita bergambar, dankomik. Kami sarankan buku yang mempunyai value bagus untuk pendidikan karakter. Kemudian buku, keagamaan, motivasi, dan buku sekolah

Naskah Motivasi, termasuk naskah primadona, karena menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Apalagi jika penulisnya rajin promosi karena motivator terkenal, bukunya bak kacang goreng. Buku motivasi, cukup menarik semua penerbit. Akan tetapi tergantung kreativitas penulis dalam memaparkan ide-idenya. Buku motivasi yang baik pasarnya, memang melekat pada nama-nama terntentu di Indonesia. Dulu ada Mario Teguh, di mana bukunya luar biasa tanggapan pembacanya. Tung Desem Waringin, sangat fenomenal. Akan tetapi ternyata buku-buku motivasi tidak pernah surut terbitannya. Terbukti buku motivasi-motivasi berbasis agama, menjadi trend yang luar biasa. Kreativitas penulis menjadi tumpuan utama buku motivasi, sehingga jangan ragu-ragu brainstorming dengan pnerbit untuk menerbitkan buku motivasi di Indonesia. Cari peluang-peluang baru saat Pandemi Covid-19 yang memorak porandakan motivasi kita. Ini lahan yang luar biasa untuk membuat buku motivasi.

Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih baik  akan tetapi terkadang menikmati pasar sisa dari para penulis perintis. Penulis perintis effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku juga besar. Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam menentukan penerbitannya. Poposal buku akan semakin sempurna, jika penulis telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan. Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut.

Banyak penulis yang menebar proposal ke beberapa penerbit, akan tetapi finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya, sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera diproses di penerbitannya. Bila proposal pengajuan ini diterima dibeberapa percetakan, maka untuk memutuskan pilahannya adalah: Pertimbangkan skala pasar penerbitannya sebelum memutuskan salah satu penerbit yang dipilih untuk menerbitkan buku tersebut. Penerbit skala nasional akan lebih menguntungkan secara keuangan, karena akan tersebar di seluruh penjuru toko buku.

Proses penerbitan cuku panjang waktunya, dari administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c over, dan proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan paling lama. Yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi penulis maupun beberapa bagian di penerbitan.
Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan adalah: Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya tidak akan dijalankan.

Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari penulis. Kelemahan penulis biasanya tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan fontasi. Editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik.

Setting layout juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di tentukan. Harga buku yang menarik, akan cukum mempengaruhi pembeli dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya. Desain cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari keindahan dan seberapa menarik cover buku. Tipikan pembaca buku di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran.

Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya. Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar. Akan tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best Seller yang By Design. Artinya, banyak buku Best Seller di Indonesia, terkadang karena karunia semata. Jadi jangan takut menawarkan tulisan anda ke penerbit, karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam menerbitkan buknya. Hanya pengalaman, dan intuisi terkadang membantu untuk menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.

Selasa, 21 April 2020

Pembelajaran Daring yang Ideal


Pembelajaran Daring yang Ideal

Al Hamdulillah malam ini, Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk dapat belajar menulis gelombang 8 melalui WA, bersama Wijaya Kusumah, M.pd., atau yang biasa kami panggil om Jay. Ramadan sebentar lagi menghampiri kita. Izin saya untuk mengucapkan “Mohon maaf atas segala kekhifan. Semoga kita dapat menjalani Ramadan kali ini -- ditengah wabah covid 19-- dengan ibadah yang khusuk. Dan semoga Allah menerima ibadah puasa yang akan kita jalankan”.


Wijaya Kusumah atau om Jay, pria yang selalu semangat menularkan ilmunya ini, dilahirkan di Jakarta pada tanggal, 28 Oktober 1972. Tidak banyak yang saya ketahui tentang masa kecil beliau. Pendidikan S1 beliau tempuh di IKIP Jakarta dengan mengambil Jurusan Teknik Elektro. Selanjutnya beliau melanjutkan pendidikan S2 di Unversitas Negeri Jakarta pada Program Studi Teknologi Pendidkan. Sekarang beliau sedang mengambil program doktoral pada universitas yang sama. Semoga beliau segera menamatkan studinya dan mendapatkan gelar doktor pendidikan. Saat ini, Keseharian beliau adalah sebagai  guru TIK di sekolah Lab. School Jakarta.


“Assalamu alaikum Waramatullahi wabarakatuh.  Selamat malam bapak dan ibu semuanya.  Malam ini kita akan kuliah online menggunakan aplikasi zoom, pukul 19.00-21.00 wib. Mohon yang belum punya aplikasi zoom dapat menginstallnya terbih dahulu”. Begitu beliau menyapa kami di group menulis gelombang 8, yang dilaksanakan lewat WA. Tak lupa juga, beliau kemudian membagikan tautan untuk bergabung dalam kuliah daring lewat aplikasi ZOOM Cloaud Meeting di https://us04web.zoom.us/j/2364758222.


Al hamdulillah sesuai waktu yang ditentukan, kami pun dapat bertemu dan bertatap wajah secara online. Namun sayang, suara host, om Jay, tidak jelas terdengar, ndut-ndutan -- bengitu kata salah satu peserta daring – dan kadang hilang sama sekali. Hal ini diperparah dengan jaringan internet yang buruk, sehingga kemudian aplikasi ini menjadi keluar masuk-keluar masuk. Dan akhirnya, Zoom tidak bisa dikases sama sekali. Terakhir hanya dapat menyaksikan beliau share slide show tentang pembelajaran daring yang idel. Dan Al hamdulillah, pagi ini om Jay membagikan rekaman audio yang sangat jelas.


Materi kali ini adalah Pembelajaran Daring yang Ideal. Semoga materi yang diberikan bermanfaat. Dari materi ini beliau mengharapkan setiap setiap orang dapat membuat karya tulis yang berbeda sesuai dengan pengalamannya masing-masing. Yang kedua beliau, memberikan gratis karya beliau yaitu, Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi. Buku ini harganya Rp. 100.000, bisa didapatkan melalui Gramedia atau secara on line. Buku ini diberikan gratis agar kemudian setiap guru dapat membaca dan membuat resensinya, kemudian hasil resensinya di share lewat blog masing-masing. Resensi ini diharapkan sudah selesai denga jarak waktu enam hari.


Dalan slide show yang telah dishare oleh om Jay, banyak sekali ilmu yang didapat bahwa pembelajaran online dapat dilaksanakan melalui aplikasi Zoom, Live streaming Youtbe, group menulis lewat WA, dan lain-lain. Satu hal yang menarik dari slide yang beliau tampilkan adalah, Qoute dari om Budiman Hakim “Jangan menunggu ide datang lalu baru menulis, menulislah dulu, maka ide akan datang padamu”.  Selain itu Motivasi menarik disampaikan oleh pak Munif Cahatib untuk mulai menulis buku digital. Intinya adalah bahwa di era teknologi yang maju ini kita dapat melakukan semua dan tergantung kepada kemauan kita.

Senin, 20 April 2020

Membuat draft tulisan jelek


Membuat draft tulisan jelek
Menulis cepat dan tepat di media luring dan daring

Materi kali ini diisi oleh Pak Catur Nurrochman Octavian. Passion beliau dalam dunia tulis-menulis dimulai sejak 1999. Pertama menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003. Sampai sekarang Al hamdulillah, beliau masih terus menulis. Menulis sudah menjadi kebutuhan baginya. Saat ini beliau menjabat sebagai ketua departemen Litbang PB PGRI
Untuk dapat menulis cepat dan tepat baik di media luring ataupun daring, penulis harus berdamai dengan dirinya sendiri. Ini disebabkan ternyata seorang penulis mempunyai musuh yang berbahaya bagi dirinya. Ia bisa melenakan dan memusnahkan gairah menulisnya. Lau apakah  musuh utama penulis?
Menurut beliau ada dua musuh utama yang harus kita kalahkan agar dapat memulai menulis cepat dan tepat di media massa luring atau daring. Musih utama itu adalah rasa takut dan rasa malas. Oleh karena itu beliau memberikan tips kepada kita seperti dalam paparan beliau dibawah ini. 

            1.   Hilangkan Rasa takut dan malas
Biasanya ketika pertama menulis atau mungkin yang sudah biasapu pernah merasakan takut untuk menulis. Ini sebabkab oleh rasa takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya. Hal inilah yang menghambat penulis  dalam memulai sebuah tulisan. Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus disingkirkan dari benak kita, jika menghambat kerja otak dalam menulis.
Bayangkan kita seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika kita bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya akan tamat seketika.

2.    Menulislah dengan simpel dan apa adanya
Isaac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”. Ini yang harus kita garis bawahi. Menulis hal yang aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci sebuah tulisan diterbitkan. Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang baik, maka ia dapat menulis dengan cepat. Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang tidak bekerja secara baik. Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan.  Bila kita menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan. Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud, jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Jangan sampai tulisan yang kita buat, menjadikan pembacanya pusing untuk memahaminya.

3.  Tentukan gaya menulismu
Seorang penulis harus punya passionnya, sehingga dengan demikian dia dapat mentukan gaya tulisannya. Lalu bagaimana caranya menemukan gaya atau menjadi diri sendiri ketika menulis? Beliau mengatakan penulis tentunya harus dengan memperbanyak Tulisan yang dibuat dan banyak membaca untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master.  Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda.  Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan itu. Tentu kita akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai.

4.  Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda.
Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu. Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca.  Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.

Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.

5. Menulislah seperti berbicara.
Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan kita menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?  Oleh karena nya ketika menulis mengalirlah seperti sedang berbicara. Biarkan tulisan itu berwujud.
Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan. Jadikan draft terlebih dahulu.

Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Draf tulisan yang jelek masih dapat diperbaiki daripada tidak ada draf sama sekali.

Menulis Bagi seorang pemula:
Mengapa kita masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui, berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya, dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi. Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.

Sabtu, 18 April 2020

Meraih Gupres; Perjuangan tanpa Henti


Perjuangan tanpa Henti
 Guru menulis dan Berprestasi


Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
Beliau lahir di kota Sleman, pada tanggal 20 November 1976. Ayahnya bernama Giyono dan Ibunya bernama Waginem. Ketika kecil beliau menikmati keindahan hidup di Desa Ngawen, Trihanggo, Gamping Sleman Jogjakarta.

Pada tahun 1981 beliau memulai pendidikannya di TK yaitu TK Ngawen Trihanggo. Selanjutnya pada tahun 1983 beliau masuk Sekolah Dasar Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman. Enam tahun kemudian, yaitu pada tahun 1989 beliau meneruskan sekolahnya ke SMP Negeri 5 Jogjakarta, dan  pendidikan SMA beliau masuki pada tahun 1992 dan lulus pada tahun 1995. Selanjutnya beliau menepuh pendidkan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995. Beliau kuliah di Fakultas MIPA dengan mengambil jurusan Pendidikan Fisika. Beliau lulus pada tahun 2002. Setelah lulus program S1 dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2003 beliau melanjutkan pendiidkan S2 di Uiversitas yang sama dengan mengambil jurusan Geknologi Pembelajaran dan beliau di wisuda dan mendapat gelar Magister Pendidikan pada tahun2006.

Aktifitas keseharian beliau adalah sebagai guru mata pelajaran IPA  di SMP Negeri 1 Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul. Aktivitas keorganisasian sangat banyak mulai dari ketua MGMP IPA di Gunung Kidul, trainer ICT, Tim Pengembang TIK, Anggota Litbang MGMP IPA dan sekertaris Rumah Belajar Kemdiknas dari 2012 sampai sekarang. Prestasi beliau juga bejibun.

Karya tulis beliau yang fundamental adalah sebuah novel yang berjudul "aku ingin menghitung rembulan" yang dibuat berdasarkan momen-momen penting pertumbuhan anaknya dengan penuh ppenjiwaan. Pada tahun 2017 Novel ini berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi smp tingkat nasional.

Lalu bagaimana beliau dapat menjadi Guru berprestasi tingkat Nasional pada Tahun 2015?
Untuk mencapai kejuaran tersebut beliau sebenarnya mulai menyiapkan diri sejak awal bekerja di SMP Negeri 1 Wonosari. Pada saat itu beliau masih CPNS dan diminta untuk mengikuti kegiatan seleksi simposium tingkat Propinsi  DIY tahun 2006. Ketiak itu beliau melihat ada peluang yang didapat dari senior-seniornya saat pelaksanaan simposium tersebut.  Banyak dari peserta simposium yang ahli dalam penelitian, namun belum banyak yang menguasai TIK. Sebenarnya banyak yang menguasai TIK, tapi mereka tidak mau melakukan penelitian bahkan malas menulis laporan.

Simposium pada waktu itu diikuti oleh semua ketua MGMP SMP maupun pengurus hampir semua bidang study yang ada di propinsi DIY. Setiap Kabupaten wajib untuk mengirimkan peserta dalam kegiatan tersebut. Hal ini beliau anggap sebagai  sebagai sebuah tantangan dan peluang bagi untuk mempromosikan diri kepada para senior.  Hal ini  dikarenakan pada tahun 2006, beliau sudah menyelesaikan S2 untuk jurusan Teknologi Pembelajaran. (walaupun harus kuliah 11 tahun karena S1 hampir DO 7 tahun ditambah langsung S2 3 selama 3 tahun itulah senjata yang handal baginya).

Jadi untuk keberhasilan awal yang dirasakan adalah:
  • Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja, dan ini sudah diberi senjata yang tajam oleh orang tua,
  • Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier bagi saya pada saat itu karena pingin punya keahlian yang belum banyak dimiliki oleh teman-teman di dunia pendidikan pada saat itu.

Dari simposium tersebut beliau mulai diminta untuk mengajar Powerpoint, flash, blog, dan lain-lain dari sekolah-sekolah  di wilayah kabapaten gunungkidul. Kemudian lintas MGMP dan selanjutnya  diminta untuk menjadi trainer kegiatan di tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.

Kemudian ajang lomba mulai beliau jajaki. Kegagalan setiap mengirimkan karya, dan proposal berkali-kali dirasakan. Namun beliau pantang menyerah terus mencari informasi lomba lewat web maupun blog tentang info lomba. Akhirnya beliau mengambil kesimpulan “Jangan tunggu informasi dari dinas karena pasti akan terlambat”.  Kegagalan-kegagalan yang ada di depan mata saat lomba, bahkan karya terbaik yang beliau buat masih kalah dalam lomba padalah pada saat itu karya yang beliau buat lebih baik dari karya peserta lomba lain? "Inilah masalah baru bagi pemain lomba"

Oleh karena itu beliau kemudian melakukan riset: “Kenapa selalu kalah?” Beliau merenung dan berusaha mencari solusi terbaik. Allahpun memberi jalan, pada ahun 2009 belia mulai mencicipi hasil kejuaran dari tingkat kabupaten, regional, maupun propinsi. Namun prestasi beliau belum mapu mencapai tingkat nasional. Enam  kali beliau hnaya berhasil menjadi finasil lomba tingkat nasional. Lalu apa penyebabkannya?". Pertanyaan itu menumpuk dan menggunpal di otaknya.

Beliau mencoba untuk mebuat formula saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional maka kita harus melakukan bebrapa langkah yaitu:
  • Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombkan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak)
  • Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.
  • Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apa saja yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba),
  • Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba,
  • Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Kegagalan-kegagalan di awal ketika beliau ikut lomba di tingkat nasional, karena pada saat pemaparan beliau sering melakukan presentasi yang keluar jalur. Presentasi yang dipaparkan bukan pada pokok media atau penelitian yang saya buat misalnya ( siapa saya, prestasi apa yang saya miliki, membanggakan organisasi, sekolah, maupun yang lainnya sehingga keluar jalur dari presentasi yang seharusnya saya harus fokus pada media yang saya presentasikan).  Hal-hal seperti ini sangat penting diperhatikan, karen aakan membuat kita kehabisan waktu. Beliau pernah gagal di ajang inobel tahun 2009.  Saat itu  beliau kehabisan waktu karena hanya menceritakan siapa beliau, dan lain-lain yang akhirnya harusnya dari teman-teman peserta pada saat itu masuk 3 besar ternyata tidak masuk. Ini pengalaman pahit dan menyesakkan.

Semua orang pasti pernah merasakan kegagalan. Pun bagi orang-orang yang ikut lomba. Pilihannya jelas gagal atau juara. Kalau gagal maka kita harus melakukan evaluasi. Kalau menang jangan jumawa, karena suatu saat bisa juga kita akan kalah. Kekalahan ini juga bisa disebabkan ketika kita tidak bisa mengontrol diri "AKU-nya yang muncul", sehingga saat presentasi di lomba lain bisa kalah dengan orang lain. Maka beliau berpeeasn bagi yang ingin ikut lomba Gupres, INOBEL, LKG dan lain-lain, terus belajar-belajar dan belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja" (seperti slogan Rumah Belajar) ya.

Terakhir beliau memberikan  tips untuk dapat mengikuti lomba Gupres. Insya Allah bila alur dan lika-liku pedoman ini dilaksanakan, kita akan mendapat hasil yang terbaik. Berikut tipsnya:
  1. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
  2. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi. [ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
  3. untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
  4. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
  5. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat]
  6. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan rpp yang kita buat. [syarat yang maju ke tingkat nasional]
  7. Setelah itu semua siap maka hal yang kita lakukan adalah melalui tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi dari tingkat kabupaten sampai nasional.


Tahapan-tahapan seleksi guru berperstasi adalh sebagai berikut:
A. Lomba Guru Berprestasi tingkat Kabupaten meliputi:
  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
  2. Test Wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Prefesional, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Kepribadian.
  3. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.


B. Lomba Guru Berprestasi Tingkat Propinsi meliputi:
  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  3. Psikotest
  4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.


C. Lomba Guru Berprestasi Tingkat Nasional meliputi:
  1. Test tertulis meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  2. Test wawancara meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Profesional
  3. Psikotest
  4. Presentasi dan wawancara Karya Tulis Ilmiah.