Rabu, 06 Mei 2020

Trik Menulis Buku Lewat 4R


CATATKAN SEJARAHMU LEWAT TULISAN


Ibu Farah Dina, M.Sc dengan tema “Terbitkan Bukumu, Catatkan Sejarah”. Dengan segudang prestasinya yang tidak iragukan lagi. Duapuluh buku sudah beliau terbitkan. Berawal dari kegelisahan beliau, sulitnya mendapatkan buku bacaan berkualitas untuk anaknya, sehingga akhirnya beliau memutuskan untuk menulis buku – buku tentang pendidikan anak. Beberapa judul buku yang ditulisnya yaitu : Mencetak Generasi Kreatif 2011(penulisan bersama), Membentuk Anak Percaya Diri 2011 (penulisan bersama), Buku bergambar untuk pembaca pemula (15 judul buku) dan buku bergambar elektronik (3 judul) tahun 2017 – 2020, dll.
Sebelum melanjtkan materi beliau meminta kami untuk menyimak video yang beliau bagikan yaitu “Mari menulis dengan 4R
Apa itu 4 R?

Renjana 
Renjana adalah passion,  yaitu sesuatu yang dikerjakan dengan ikhas, tanpa paksaan dan suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar seseorang. Ketertarikan ini akan kita mengerahkan energi kita untuk mengerjakan sesuatu dengan senang hati. Renjana ini adalah sesuatu yang kita sukai, kuasai, dan  sudah menjadi pikiran kita. Dalam membuat karya, maka mulailah dari apa yang kita sukai dan kita kuasai agar tulisan kita bisa mengalir. Kita bisa menulis buku tentang motivasi, Agama, buku anak, penelitian dan lain-lain. Menulis sesuatu yang sesuai dengan renjana kita, itu akan menjadi kekuatan di awal. Manusia memerlukan reward langsung. Saat kita menulis sesuatu yang sesuai dengan minat kita, maka kita akan menikmatinya & hasilnya pun akan cepat jadi. Hasil tulisan yang jadi ini menjadi reward sendiri untuk kita sehingga kita akan terus termotivasi untuk menulis. Setelah itu, barulah berkreasi dengan berbagai genre agar kita menguasai  menulis berbagai hal. 

Rutin 
Dalam mengerjakan sesuatu, maka dibutuhkan konsitensi untuk terus melakukannya. Orang tidak akan berhasil mengubah sesuatu secara maksimal tanpa dilakukan dengan rutin. Seorang penulis harus merutinkan diri bukan hanya rutin menulis, tapi kita harus juga  rutin membaca. Ketika kita banyak membaca, maka kosa kata kita pun akan bertambah. Seringlah membaca dengan banyak buku dengan genre masin-masing.kita ada keinginan untuk membuat bentuk tulisan yang lain. Ketika keinginana itu terwujud, insya Allah kita akan rutin menulis dengan menyiapkan waktu dan tempat khusus. Menulis bisa di mana saja, kapan saja dan tentang apa saja. Setiap melihat sesuatu yang menarik maka itu bisa menjadi sumber ide. Gunakan catatan, note di HP, rekam dengan recorder tool. Kita harus mengumpulkan bahan-bahan cerita. Jangan menunda menuliskan ide yang telah didapatkan. Jangan biarkan dia menguap begitu saja tanpa ada yang karya yang terwujud lewat tulisan. 

Review
Ide-ide yang terwujud akan menjadi sebuah tulisan yang terkumpul. Nah setelah kita punya kumpulan tulisan, maka waktunya mereview secara berulang-ulang. Inilah proses terpanjang dalam menulis.biarlah tulisan kita mengalir. Pada saat menulis draft, maka tulis semua yang ingin ditulis. Tidak perlu diedit, tidak perlu dilihat nama tokohnya, waktunya, scenenya, skenario, logikanya, alurnya. Tulis saja, biarkan mengalir. Nanti di tahap review, baru kita melihat, misalnya tokohnya, alurnya logikanya dan sebagainya. Biasanya penulis pemula merasa kurang percaya diri dengan tulisannya, dan cenderung ingin menjadikan tulisannya sebagai sebuah tulisan yang sempurna. Sehingga pada saat menulis, dia juga sekaligus mereview tulisannya. Dan akhirnya, tidak pernah menghasilkan sebuah karya, karen terbelit dengan review ketika sedang proses menulis. Review juga penting untuk melihat pasar kita. Apa yang mau ditulis? Siapa audiencenya? Apa yang dibutuhkan? Misalnya background dan alasan menulis. 

Ruang bagi pembaca 
Ketika melakukan kegiatan review, jadikan review dari penulis sebagai acuan awal saja. Jangan merasa sudah cukup dan bagus. Lakukanlah review ke target pasar yang akan kita tuju. Karena tujuan kita menulis adalah untuk dibaca, maka kita perlu mendengar pendapat dari pembaca juga. Jika bukunya tentang guru, maka pembacanya adalah guru, dan jika buku itu untuk orang tua, maka pembacanya dalah orang tua. Ruang bagi pembaca di sini adalah bukan kita meminta mereka untuk membaca buku, kemudian kita mengharapkan respon positif maupun negatif dari mereka. Respon positif adapat menjadi semangatt kita untuk terus berkarya. Respon negatif menjadi bahan perbaikan naskah tulisan kita untuk menjadi lebih baik dan layak muat.  Perlu diingat, ini penting, jangan sampai ruang bagi pembaca ini menghilangkan jati diri kita sebagai penulis. Kadang ada review berasal dari hal-hal yang tidak terpikirkan oleh kita, tidak kita perkirakan. Hal ini karena pola pikir dan daya tangkap setiap pembaca berbeda. Dan harus diingat bahwa kita menulis tidak hanya untuk memenuhi keinginan pembaca, tapi kita melakukannya kerena senang dengan dunia tulis menulis dan bahagia melakukannya. Seorang penulis tidak berarti tanpa hadirnya pembaca. Maka hadirnya pembaca menjadi penting. Karena itu, share di medsos dan meminta orang-orang terdekat kita membacanya. Itu hal yang baik untuk memberikan motivasi dan masukan untuk kita lebih baik dan berarti.

Materi dilanjtkan dengan sesi tanyajawab dan kemudian dirangkum sebagai berikut:
Apakah kita harus melalui tahapan 4R itu agar buku yg diterbitkan berkualitas? Bu Nani
Jawaban
Bu Nani yang bersemangat, tidak selalu seperti itu. Ini dirangkum dr pengalaman2 penulis yg hebat yg sudah menerbitkan banyak buku dan disukai. Mereka akan menulis yg betul2 sesuai dgn renjananya lalu terbiasa menulis (rutin). Pada awal menulis buku, jangan kita dipusingkan dengan editing & lain2nya yg nanti justru akan menghambat jadinya sebuah naskah. Tapi setelah itu, baru dilakukan review berulang (dan ini proses panjang). Seringkali bahkan naskah final sangat berbeda dr naskah awalnya. Kekuatannya di review ini. Untuk ruang pembaca, tujuan kita menulis adalah untuk dibaca jadi perlu mendengar masukan dari pembaca juga.

Assalamualaikum. Saya Siti Fatimah dari Mojokerto.
Sebagai pemula saya masih bingung menentukan passion saya dimana. Bagaimana kita mengetahui passion kita dengan mudah.
Wa alaikum slm wr wb..
Ibu Fatimah, tidak sedikit orang yang merasakan hal yang sama dengan ibu. Memang ada orng-orang yang dari awal sudah tau apa bidang menulis yang akan digelutinya dan ada juga yang butuh waktu. Cara paling ampuh adalah dengan terus menulis, nanti akan kelihatan kecenderungan kita. Bahkan, dengan mengumpulkan bank tokoh, situasi, pengalaman ke dalam bentuk rekaman/tulisan pun nanti akan terlihat apa yang menjadi renjana kita. Kita bisa lihat dari bank yang sudah kita kupulkan, apa sih yang menarik untuk kita yang mendorong kita untuk mengungkapkannya.

Assalamualaikum, saya Warsih dari Kota Tangerang. Mau menanyakan tentang pembuatan buku anak-anak. Misalnya kita menulis berdasarkan apa yang kita lihat, kemudian kita tambahkan dengan khayalan dan imajinasi kita boleh tidak. Jadi tidak pyur fiksi. Nah yang sperti itu termasuk kategori buku apa Bu. Trimakasih

Wa alaikum salam wr wb.
Ibu Asih pecinta buku anak, boleh sekali memasukkan imajinasi ke dalam buku anak. Justru imajinasi itu kekuatan dari buku anak. Seperti binatang berbicara, anak pergi ke ruang angkasa, berteman dengan robot, itu adalah imajinasi.

Yang tidak boleh adalah takhayul dan imajinasi yang mengandung kekekrasan. Saya pribadi keberatan dengan anak durhaka menjadi batu, siasat membuh raksasa seperti dalam legenda asa…
Slmt siang ibu Farrah, Bagaimana memanage 4 R ini agar menjadi sebuah kesatuan utuh untuk saling melengkapi dalam menulis? Yulius Roma-Tana Toraja. Tks
Pak Yulius dari Toraja, LAKUKAN. itu kunci utamanya pak. Dengan melakukan maka saya yakin Bapak akan menemukan polanya tersendiri. Yang perlu diingat adalah di awal, tulis dulu apa yang mudah untuk kita, tapi perlu dipaksakan juga agar menjadi rutinitas. Dengan begitu kita akan sangat terbiasa. Saat ingin dipublish ke orang lain, maka perlu dilakukan review berulang-ulang. Jangan lakukan review saat menulis di awal, karena nanti tidak akan jadi karya krn kita berkutat dengan banyak hal. Selamat menulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar